REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Lion Air belum lama ini mengumumkan salah satu pilotnya Sutopo Putro meninggal namun maskapai belum mengetahui penyebab pasti atas kejadian tersebut. Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengungkapkan penyebab meninggalnya pilot tersebut sudah dikonfirmasi dikarenakan virus korona atau Covid-19.
“Menko Maritim sudah menghubungi Dirjen Perhubungan Udara dan membahas mengenai kasus meninggalnya kapten Sutopo ini,” kata Jodi, Selasa (24/3) malam.
Jodi mengatakan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto sudah melakukan identifikasi. Khususnya identifikasi terhadap orang yang melakukan pengawasan dengan pilot Lion Air Sutopo Putro.
Setelah kejadian tersebut, Jodi memastikan maskapai yang bersangkutan sudah melakukan upaya pencegahan. “Mereka sudah melakukan disinfektan terhadap pesawat sesuai dengan panduan ICAO,” ungkap Jodi.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan sudah mengonfirmasi kabar meninggalnya pilot tersebut kepada maskapai bersangkutan. Saat itu, Novie tidak bisa menyebutkan nama maskapai bersangkutan. Sekarang Jodi sudah menyebutkan nama pilot meninggal tersebut dan sesuai dengan pernyataan dari Lion Air.
Novie mengaku sudah memberikan surat resmi dari Kemenhub agar menerapkan SOP sesuai kaidah penerbangan internasional yang berlaku dan protokol kesehatan. “Misalnya Pak Menhub kan kemarin ketularan, saya pernah dekat, maka saya masuk ODP. Saya harus cek dan menjalani prosedur juga,” jelas Novie, Senin (23/3) malam.
Novie menjelaskan, hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui siapa yang berpotensi tertular. Termasuk mengetahui siapa copilot yang pernah terbang dengan pilot tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan pilotnya yang bernama Sutopo Putro dinyatakan meninggal dunia kurang lebih pukul 17.50 WIB pada Ahad (22/3). Dalam pernyataan yang diterima Republika pada Senin (23/3), Danang mengatakan belum menerima informasi yang pasti mengenai penyebab atas meninggalnya almarhum Sutopo Putro.
“Lion Air menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam atas kepergian salah satu penerbang terbaik yakni Capten Sutopo Putro. Semoga keluarga dan karib kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ungkap Danang.
Danang menjelaskan pilot tersebut memiliki catatan terkait perilaku, kesehatan, dan kinerja yang cukup baik. Berdasarkan rekam medis, kata Danang, pengecekan kesehatan terakhir almarhum pada 4 Maret 2020 dinyatakan sehat dan laik terbang.
“Tidak ada catatan yang menunjukkan penggunaan obat-obat terlarang dan narkoba,” tutur Danang.