Warga berjalan di kawasan Jalan Legian, Badung, Bali, Selasa (24/3). Suasana malam menjelang Hari Raya Nyepi di berbagai wilayah Bali yang biasanya ramai dengan berbagai kegiatan seperti pawai Ogoh-Ogoh, pada tahun ini terpantau sepi setelah Gubernur Bali Wayan Koster menginstruksikan larangan pelaksanaan pengarakan Ogoh-ogoh dalam bentuk apapun di seluruh wilayah Bali sebagai salah satu upaya untuk mencegah peyebaran COVID-19 (FOTO : ANTARA FOTO)

Suasana ruas jalan tampak lengang di kawasan Kuta, Badung, Bali, Selasa (24/3). Suasana malam menjelang Hari Raya Nyepi di berbagai wilayah Bali yang biasanya ramai dengan berbagai kegiatan seperti pawai Ogoh-Ogoh, pada tahun ini terpantau sepi setelah Gubernur Bali Wayan Koster menginstruksikan larangan pelaksanaan pengarakan Ogoh-ogoh dalam bentuk apapun di seluruh wilayah Bali sebagai salah satu upaya untuk mencegah peyebaran COVID-19 (FOTO : ANTARA FOTO)

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali melintas saat Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942 di kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (25/3). Seluruh kawasan pariwisata, ruas jalan dan objek vital di wilayah Bali yang ramai pada hari biasa, terpantau lengang saat Hari Raya Nyepi karena umat Hindu menjalani catur brata penyepian selama 24 jam hingga Kamis (26/3) pukul 06 (FOTO : FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO)

Suasana jalan protokol saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi Caka 1942 di Gianyar, Bali, Rabu (25/3). Pelaksanaan Nyepi tahun 2020 di Bali, selain untuk pelaksanaan Catur Beratha Penyepian atau empat pantangan bagi Umat Hindu juga ditargetkan dapat memutus penyebaran wabah COVID-19 (FOTO : Nyoman Budhiana/ANTARA FOTO)

Suasana kawasan wisata terlihat lengang saat Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942 di wilayah Kuta, Badung, Bali, Rabu (25/3). Seluruh kawasan pariwisata, ruas jalan dan objek vital di wilayah Bali yang ramai pada hari biasa, terpantau lengang saat Hari Raya Nyepi karena umat Hindu menjalani catur brata penyepian selama 24 jam hingga Kamis (26/3) pukul 06 (FOTO : FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO)