REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) mengurangi jumlah perjalanan kereta api hingga 19,4 persen. VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan mengatakan, hal tersebut untuk mengurangi mobilitas masyarakat sesuai arahan pemerintah untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.
"KAI mengurangi sebanyak 103 perjalanan KA per hari mulai 2 April," kata Yuskal, Rabu (25/3).
Dia menjelaskan, dengan pengurangan tersebut, jumlah perjalanan kereta api (KA) per harinya mengalami penurunan. Yuskal mengatakan, penurunan jumlah perjalanan dari 532 KA per hari menjadi 429 KA per hari.
Yuskal menambahkan, pengurangan jumlah perjalanan KA dilakukan bertahap sejak 21 Maret 2020 sebagai tahap pertama. Lalu, selanjutnya 26 Maret 2020 menjadi tahap kedua dan 1 April 2020 menjadi tahap ketiga.
Menurut dia, perincian KA yang dibatalkan sampai dengan tahap tiga sebanyak 72 KA jarak jauh dan 31 KA lokal atau total 103 perjalanan KA. "Sehingga, jumlah perjalanan KA mulai 2 April 2020 tersisa 429 KA dengan rincian 182 KA jarak jauh dan 247 KA lokal per harinya," ungkap Yuskal.
Yuskal memastikan jadwal yang dibatalkan adalah KA yang memiliki jadwal atau KA alternatif. Dengan demikian, menurut Yuskal, penumpang memiliki pilihan jadwal keberangkatan lain jika tetap memutuskan untuk berangkat.
Dari 103 jadwal perjalanan KA yang dibatalkan, terdapat beberapa jadwal saat mudik Lebaran berlangsung. Beberapa di antaranya KA yang dibatalkan pada 26 Maret hingga 17 Juni 2020, 26 Maret hingga 18 Juni 2020, 23 Maret sampai 17 Juni 2020, 1 April sampai 17 Juni 2020, 2 April sampai 18 Juni 2020, dan 1 April sampai 17 Juni 2020.
"KAI akan menghubungi penumpang melalui contact center KAI 121 terkait informasi pembatalan dan pengalihan jadwal perjalanannya," tutur Yuskal.