Rabu 25 Mar 2020 15:21 WIB

Wijaya Karya Garap Rumah Sakit Khusus Corona

Melalui anak usahanya, Wijaya Karya bangun RS khusus corona di Pulau Galang.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah warga bercengkerama di seberang Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/3/2020). BUMN Karya, PT Wijaya Karya Tbk (Wika) mendapat penugasan dari Kementerian BUMN untuk membangun rumah sakit rujukan khusus corona, termasuk merenovasi wisma atlet.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra/aww.
Sejumlah warga bercengkerama di seberang Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/3/2020). BUMN Karya, PT Wijaya Karya Tbk (Wika) mendapat penugasan dari Kementerian BUMN untuk membangun rumah sakit rujukan khusus corona, termasuk merenovasi wisma atlet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN Karya, PT Wijaya Karya Tbk (Wika) mendapat penugasan dari Kementerian BUMN untuk membangun rumah sakit rujukan khusus corona. Wika melalui anak usahanya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) membangun dua proyek rumah sakit khusus corona ini.

Koordinator Corporate Communication PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika, Fekum Ariesbowo menjelaskan dua rumah sakit khusus corona tersebut adalah salah satunya di Pulau Galang, Batam dan renovasi wisma atlet tower 7 yang saat ini menjadi RS darurat corona.

Baca Juga

"Untuk yang di Galang, insya Allah pada 28 Maret nanti sudah siap beroperasi," ujar Fekum kepada Republika.co.id, Rabu (25/3).

Fekum menjelaskan untuk membangun rumah sakit di Galang tersebut, perusahaan memakai teknik modular. Dengan teknik ini, kata Fekum perusahaan bisa menyelesaikan proyek rumah sakit darurat ini dengan cepat.

"Sudah berjalan tiga pekan ini karena kita pakai teknik modular," ujar Fekum.

Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo menjelaskan perusahaan sudah mengirim 372 unit modular ke Galang. Rencananya, rumah sakit lapangan ini dapat menampung lebih dari 360 pasien dengan dilengkapi kurang lebih 360 tempat tidur.

Ia menjelaskan rencananya dua gedung karantina ini memiliki 2 lantai yang masing-masing terdiri dari ruang perawatan dengan spesifikasi 1 kamar memakai 4 unit modular, diisi dengan lima 5 tempat tidur dan 2 kamar mandi yang sudah disesuaikan dengan pengguna kursi roda (difable function).

“Tiap gedung juga memiliki fasilitas seperti ruang sterilisasi dalam setiap koridor, ruang dokter, ruang perawat dan nurse station, ruang tindakan, ruang alat, ruang konsultasi, Gudang linen, ruang rapat dan ruang farmasi,” ujar Nariman melalui siaran persnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement