Rabu 25 Mar 2020 15:35 WIB

Komunitas Milenial Kembali Bagikan Madu dan Telur Rebus

Tambahan suplemen makanan kepada petugas kesehatan sangat dibutuhkan

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
Virus Corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus Corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Berbagi 1.000 Jago Madu dan telur rebus kembali dilakukan oleh para milenial yang tergabung dalam komunitas Milenial Melawan Korona pada Rabu (25/3) hari ini. Suplemen makanan tambahan untuk menjaga stamina dan imun juga diberikan kepada para petugas kesehatan di RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan dan RSPI Sulianti Saroso Jakarta Utara.

Selain Madu dan Telur, tim Millenial Melawan Korona juga membagian Saffron kepada petugas kesehatan, yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Menurut Taqy Malik selaku donatur, Saffron memiliki banyak manfaat, yakni menangkal radikal bebas.

Baca Juga

Saffron mengandung berbagai komponen antioksidan, sehingga dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Seperti diketahui, radikal bebas dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Kegiatan pembagian 1.000 Jago Madu dan Telur Rebus kali ini dilakukan melalui penggalangan dana oleh Dokter Tirta. Menurut Tirta, tambahan suplemen makanan kepada petugas kesehatan sangat dibutuhkan di tengah situasi saat ini dan telah mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.

Arief Rosyid sebagai donatur awal dan inisiator kegiatan berharap pembagian 1.000 Jago Madu dan telur rebus kepada petugas kesehatakan dapat terus dilakukan. Ia selaku ketua Millenial Fest mengajak kepada seluruh warga millenial di Indonesia untuk melakukan aksi nyata yang berdampak dalam menghadapi wabah virus corona jenis baru.

“Saatnya satukan kekuatan, jaringan dan kerahkan semua sumber daya yang dimiliki agar wabah virus corona segera teratasi,” ujar Arief dikutip dari siaran pers yang diterima Republika pada Rabu (25/3).

Hingga Selasa (24/3) secara total ada 686 kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di Indonesia. Terdapat 55 kematian dan 30 pasien dinyatakan sembuh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement