Rabu 25 Mar 2020 16:30 WIB

Mengenal Muawiyah bin Abu Sufyan (2)

Muawiyah bin Abu Sufyan merupakan salah seorang sahabat Nabi.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Mengenal Muawiyah bin Abu Sufyan. Foto: Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Mengenal Muawiyah bin Abu Sufyan. Foto: Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Penaklukan Afrika Utara (647 M- 709 M) merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya. Gubernur Mesir kala itu, Amr Ibnu Ash, merasa terganggu oleh kekuasaan Romawi di Afrika Utara. Karenanya, Amr Ibnu Ash mengerahkan pasukan di bawah pimpinan Jenderal Uqbah untuk menaklukkan wilayah Afrika Utara itu.

Pasukan Uqbah akhirnya berhasil menguasai Kairowan hingga ke bagian selatan wilayah Tunisia. Khalifah Mu'awiyah kemudian membangun benteng untuk melindungi kota Kairowan dari serangan pasukan Berber dan menjadikan kota Kairowan sebagai ibukota propinsi Afrika Utara.

Baca Juga

Mu'awiyah tercatat sebagai pendiri armada angkatan laut Islam. Selama kepemimpinannya pula Mu'awiyah telah memiliki lima puluh armada laut yang tangguh. Pasukan laut ini akhirnya berhasil menaklukkan Cyprus (649 M), Rhodes (672 M), dan kepulauan lainnya di sekitar Asia Kecil.

Dengan penaklukan Afrika Utara (647 M- 709 M) dan Spanyol (705-715 M), kirakira 40 tahun kemudian, armada angkatan laut Islam di seluruh Laut Tengah menjelma sebagai yang terkuat dan tak terkalahkan hingga dua abad berikutnya. Pasukan ekspedisi dari Afrika Utara menduduki Sisilia pada tahun 211 H (837 M). Angkatan laut tersebut hingga masuk ke wilayah pantai Italia dan Prancis Selatan.

Dengan penciptaan sebuah armada, Muawiyah adalah kekuatan muslim melawan Byzantium. Angkatan lautnya menantang angkatan laut Byzantium dan menyerbu pulau-pulau dan pantai Bizantium.

Kekalahan mengejutkan armada imperial oleh angkatan laut muda Muslim di Battle of the Masts pada 655 adalah sebuah  titik balik. Perang ini membuka Mediterania, dianggap sebagai "danau Romawi", dan memulai serangkaian konflik laut selama berabad-abad atas kendali Mediterania. Ini juga memungkinkan perluasan negara ke Afrika Utara dan Spanyol.

Perdagangan antara pantai timur dan selatan Muslim dan pantai utara Kristen hampir berhenti selama periode ini, mengisolasi Eropa Barat dari perkembangan di dunia Muslim.

Pada jaman dahulu, dan lagi di Abad Pertengahan, pelayaran dari Italia ke Alexandria adalah hal yang lumrah. Di masa awal Islam kedua negara begitu jauh sehingga bahkan informasi yang paling dasar tidak diketahui.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement