REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Jumlah korban meninggal akibat virus corona baru Covid-19 di Prancis disebut melampaui data resmi yang dirilis pemerintah. Sebab, data tersebut hanya mencatat korban jiwa di rumah sakit. Sementara mereka yang meninggal di rumah belum masuk hitungan.
"Kita hanya tahu data yang diberikan rumah sakit. Peningkatan (jumlah korban meninggal) dalam data resmi sudah besar, tapi angka absolut pasti akan jauh lebih efektif jika kita mengumpulkan apa yang terjadi di rumah pemencilan serta orang-orang yang meninggal di rumah," kata Presiden Federasi Rumah Sakit Prancis Frederic Valletoux saat diwawancara radio France Info, Rabu (25/3).
Pada Selasa (24/3), Prancis melaporkan 240 korban meninggal akibat Covid-19. Hingga berita ini ditulis, jumlah korban jiwa di negara tersebut tercatat sedikitnya 1.100 orang.
Sejauh ini Prancis memiliki 22.300 kasus Covid-19. Jumlah itu termasuk 2.444 kasus terbaru yang dilaporkan selama 24 jam terakhir.
Prancis telah menerapkan karantina wilayah atau lockdown pada 17 Maret lalu. Ia akan berlangsung selama 15 hari. Namun, Prancis tak menutup kemungkinan perpanjangan masa lockdown.