Rabu 25 Mar 2020 17:41 WIB

Seorang Warga Bogor Berstatus PDP Corona Meninggal Dunia

Jumlah PDP yang meninggal di Bogor mencapai 3 orang dan hasil tes corona belum keluar

Red: Nur Aini
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan untuk antisipasi virus corona di Bogor, ilustrasi
Foto: Antara/Arif Firmansyah/
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan untuk antisipasi virus corona di Bogor, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Warga Kota Bogor berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di Kota Bogor bertambah satu orang lagi pada Rabu (25/3). Sehingga, jumlah PDP yang meninggal menjadi tiga orang.

 

Baca Juga

 

"Sebanyak tiga orang yang meninggal dunia berstatus PDP, karena sudah dilakukan tes swab tapi hasilnya belum keluar dari Laboratorium di Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI," kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, sebagai Juru Bicara Pemerintah Kota Bogor untuk Siaga Corona, melalui pernyataan tertulisnya, di Bogor, Rabu.

 

 

Dua warga Kota Bogor berstatus PDP sebelumnya meninggal dunia di Kota Bogor, pada Selasa (24/3). Ketiga PDP yang meninggal dunia di Kota Bogor masih dalam perawatan di rumah sakit.

 

 

 

 

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, jumlah total PDP di Kota Bogor masih tetap 18 orang. Namun, dengan bertambahnya satu orang berstatus PDP yang meninggal dunia, serta tiga orang PDP lainnya dinyatakan selesai atau sehat, maka ada 11 orang PDP yang masih dalam perawatan di rumah sakit.

 

 

Kemudian, warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan (ODP) meningkat signifikan pada Rabu ini, menjadi 375 orang, padahal sehari sebelumnya tercatat sebanyak 283 orang. Itu artinya terjadi ada penambahan sebanyak 122 orang menjadi berstatus ODP. Sedangkan, orang yang dinyatakan telah selesai pemantauan atau dinyatakan sehat jumlah tetap 32 orang, sehingga jumlah orang berstatus ODP yang masih dalam pemantauan jumlah meningkat menjadi 343 orang.

 

 

 

 

Kemudian, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif Covid-19, jumlah totalnya masih tetap tujuh orang. Salah seorang di antaranya meninggal dunia pada Sabtu (21/3), sehingga jumlah pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan di rumah sakit ada enam orang.

 

 

Sementara itu, IPB University membuat pernyataan tertulis yang menyebutkan salah seorang pejabatnya yakni Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), meninggal dunia di Rumah Sakit Hermina Kota Bogor, pada Rabu ini sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam perkembangannya almarhum telah dilakukan tes swab untuk mendeteksi corona, tetapi hingga kini hasilnya belum keluar. Data nasional Covid-19 hingga 25 Maret 2020 adalah 790 kasus positif, 701 kasus masih dirawat, 31 sembuh dan 58 kasus meninggal.

 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement