REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) mengenang Sujiatmi Notomiharjo sebagai sosok seorang ibu yang terus mendukung keberhasilan putranya, Joko Widodo, di dunia politik dari belakang layar, khususnya ketika berkampanye pada Pilpres 2014. JK berdoa Presiden Jokowi diberikan ketabahan atas wafatnya sang Ibunda.
"Waktu awal kampanye saja beliau sejak awal hadir. Akan tetapi, tidak mau muncul di publik. Beliau dekat dengan istri saya (Mufidah Kalla), selalu berdua-dua di belakang," kata JK di Jakarta, Rabu (25/3).
Meskipun jarang muncul di muka publik, JK yakin doa Sujiatmi sebagai seorang ibu tidak pernah berakhir untuk Presiden Joko Widodo. JK berharap agar Presiden Jokowi dan keluarganya diberi ketabahan atas kehilangan Sujiatmi di tengah kondisi Pemerintah yang menerapkan masa tanggap darurat untuk penanganan Covid-19.
"Pak Jokowi walaupun dalam situasi, dalam keadaan seperti ini, beliau tetap menjaga konsekuensi bahwa pemimpin itu harus menjaga masyarakat juga secara keseluruhan. Bahwa doa itu dapat dipanjatkan di mana saja," ujar JK.
JK juga mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan doa bagi arwah Sujiatmi karena tidak dapat melayat langsung ke Solo sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 makin luas.
"Innalillahi wainna illaihi rojiun, saya dan istri mengucapkan dukacita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ibunda dari Bapak Jokowi, almarhumah Ibu Sujiatmi. Semoga Allah menempatkan di tempat yang tinggi di sisi-Nya," ujar JK.