Kamis 26 Mar 2020 06:02 WIB

Seorang PDP Covid 19 di Indramayu Meninggal Dunia

Pasien merupakan warga asli Kabupaten Indramayu, namun tinggal di Bekasi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia
Foto: MgIT03
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Seorang pasien berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Mitra Plumbon Indramayu. Pasien sebelumnya sulit dirujuk ke RS rujukan yang sudah ditetapkan pemerintah, dengan alasan ruang isolasi penuh.

Direktur RS Mitra Plumbon Indramayu, Dedi Rohendi, menjelaskan, pasien berjenis kelamin laki-laki umur 49 tahun itu datang ke RS Mitra Plumbon Indramayu pada Senin (23/3) sore. Pasien merupakan warga asli Kabupaten Indramayu, namun tinggal di Bekasi.

‘’Pasien datang dengan keluhan panas selama empat hari, batuk, pilek, sesak nafas, nyeri kepala dan nyeri seluruh badan,’’ ujar Dedi, Rabu (25/3).

Dedi mengatakan, pasien kemudian dimasukkan ke ruang skrining Covid-19 untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari pemeriksaan fisik oleh dokter IGD, suhu badan pasien saat itu mencapai 40 derajat celcius.

Dokter spesialis paru lantas menyarankan agar pasien dilakukan pemeriksaan rontgen dan laboratorium. Selain itu, pasien juga disarankan untuk dirujuk ke RS rujukan yang telah ditetapkan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

‘’Pasiennya juga menghendaki agar dirinya dirujuk ke RS rujukan karena pasien cukup mengerti,’’ terang Dedi.

Dedi mengaku pihaknya sudah berusaha menghubungi 14 RS rujukan. Namun, semua rumah sakit itu menyatakan ruang isolasi mereka penuh. Karena itu, pasien akhirnya sementara dirawat di ruangan khusus di RS Mitra Plumbon Indramayu.

Pada Selasa (24/3) pagi, dokter spesialis paru yang memeriksa pasien tersebut tetap menganjurkan agar pasien dirujuk ke RS rujukan. Bahkan, dokter itu pula yang menghubungi langsung RSUD Indramayu. RSUD akhirnya menyatakan siap menerima pasien rujukan tersebut.

Namun, saat pasien hendak disiapkan untuk diberangkatkan menuju RSUD Indramayu, kondisi pasien tiba-tiba memburuk. Nyawa pasien akhirnya tidak tertolong dan meninggal (Selasa) pukul 11.40 WIB. ‘’Pasien ini (statusnya) PDP,’’ tukas Dedi.

Kasus itupun sudah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. Sedangkan jenazah pasien dibawa keluarganya ke Cirebon untuk dikremasi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement