Kamis 26 Mar 2020 07:01 WIB

Palestina Laporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19

Palestina melaporkan kasus pertama kematian pasien Covid-19.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Reiny Dwinanda
Pemangkas rambut di Kota Nablus Tepi Barat Palestina mengenakan masker dan alat pelindung diri saat bertugas, Ahad (22/3). Palestina telah melaporkan kasus kematian pertama akibat Covid-19.
Foto: ALAA BADARNEH/EPA-EFE
Pemangkas rambut di Kota Nablus Tepi Barat Palestina mengenakan masker dan alat pelindung diri saat bertugas, Ahad (22/3). Palestina telah melaporkan kasus kematian pertama akibat Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina melaporkan kematian pertama akibat infeksi virus corona tipe baru penyebab Covid-19 pada Rabu (25/3) waktu setempat. Juru Bicara Pemerintah Palestina, Ibrahim Milhem, mengatakan bahwa orang yang meninggal tersebut ialah pasien perempuan berusia 60 tahun dengan riwayat penyakit yang serius.

"Meninggal di Tepi Barat yang diduduki," kata Milhem kepada wartawan di Ramallah, sebagaimana dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kamis (26/3).

Baca Juga

Milhem mengatakan, data saat ini menunjukkan ada 64 kasus Covid-19 terdeteksi di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sementara itu, 17 pasien Covid-19 dinyatakan telah pulih.

Pada Kamis (5/3) lalu, Otoritas Palestina mengonfirmasi tujuh kasus infeksi virus corona di Tepi Barat yang diduduki. Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaileh saat itu mengatakan dalam konferensi pers bahwa tujuh warga Palestina dinyatakan positif virus corona baru dan kini sedang dikarantina.

Al-Kaileh mengatakan, saat ini telah diputuskan untuk mengaktifkan peta kedaruratan di wilayah Betlehem dan Jericho. Dengan demikian, semua lembaga pendidikan dan pusat pelatihan di Kegubernuran Betlehem ditutup selama 14 hari.

Tak hanya itu, semua masjid dan gereja, termasuk gereja Nativity di Bethlehem, juga akan ditutup selama dua pekan. Waktu dua pekan ini adalah periode yang diperlukan virus untuk menunjukkan gejala.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Kamis (5/3), Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan keadaan darurat di kota Betlehem dan Jericho di Tepi Barat atas dugaan kasus virus corona. Kementerian mengatakan sebuah hotel di Betlehem dikarantina karena sejumlah kasus yang diduga.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Palestina juga mengumumkan dua kasus infeksi virus corona jenis baru di Jalur Gaza pada Ahad (22/3). Ini menjadi kasus pertama yang terdiagnosis di wilayah Gaza. Kasus Covid-19 terjadi pada dua warga yang baru kembali dari Pakistan ke Jalur Gaza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement