REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menceritakan upayanya mengoordinir para anggota kabinet untuk bertakziyah ke kediaman ibunda Presiden Joko Widodo. Di tengah upayanya tersebut, ada instruksi dari Presiden bahwa para menteri tak perlu melayat langsung dan fokus pada tugas saja di Jakarta.
"Saya coba untuk meminjam pesawat TNI AU atau Polri. Tapi tiba-tiba ada arahan dari Presiden melalui Pak Pratikno dan Pak Pramono Anung agar para menteri tak pergi ke Solo melainkan fokus pada tugas saja di Jakarta," ungkap Mahfud melalui keterangan tertulisnya, Kamis (26/3).
Mahfud mengaku tahu Presiden Jokowi tidak enak untuk meminta orang untuk tidak melayat langsung. Namun, karena Presiden Jokowi sendiri yang mengumumkan dan berkampanye agar masyarakat tidak berkerumun dalam rangka physical distancing dalam menangani Covid-19, maka dia meminta masyarakat untuk tidak bertakziyah ke rumah duka.
"Beliau minta agar almarhumah didoakan dari rumah masing-masing saja. Saya sendiri mengimbau juga, sebaiknya bagi kaum muslimin yang ingin menshalatkan janazahnya dilakukan dengan shalat ghaib saja dari rumah. Itu ada ajarannya di dalam Islam," kata dia.
Karena itu, Mahfud dan para menteri lainnya tidak jadi bertolak ke Solo. Ia beserta istri pada akhirnya melakukan shalat ghaib di rumah untuk mendoakan jenazah almarhumah Sudjiatmi Notomiharjo (77 tahun), ibunda Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Ibu dari Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo (77 tahun), meninggal dunia di Solo pada Rabu (25/3) sore. Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.
"Innalillahi. Saya mendapatkan berita dari Mensesneg Pratikno. Berita duka. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, ibunda Bapak Presiden, wafat di Solo pukul 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnulkhatimah ~ #Jubir," kata Fadjroel melalui akun media sosialnya.
Selain itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin juga membenarkan kabar yang beredar di kalangan awak media itu. "Ya," kata Bey singkat kepada Republika.co.id.