REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengecam para gubernur dan wali kota negara bagian dan kota-kota terbesar di Brasil sebagai penjahat karena mereka melakukan isolasi wilayah untuk memperlambat penyebaran virus corona.
"Virus lain telah membunuh lebih dari yang satu ini dan tidak ada keributan ini. Apa yang dilakukan beberapa wali kota dan gubernur adalah kejahatan. Mereka menghancurkan Brasil," kata Bolsonaro kepada wartawan di luar kediaman resminya.
Bolsonaro bersekutu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam memprioritaskan ekonomi ketimbang melakukan isolasi wilayah. Padahal, para ahli telah menekankan keputusan itu dapat memicu runtuhnya sistem kesehatan Brasil bulan depan.
Negara terbesar di Amerika Latin itu melaporkan 2.433 kasus virus corona pada Rabu, naik dari 2.201 sehari sebelumnya. "Jika kita tidak kembali bekerja, Brasil dapat berangkat dari keadaan demokratis," ujar Bolsonaro mengambil contoh-contoh kerusuhan sosial baru-baru ini di Amerika Latin.
Presiden berusaha keras menentang isolasi wilayah atau lockdown yang mulai berlaku di kota-kota dan negara bagian terbesar di Brasil. Dia melakukan perlawanan terhadap kebiajakan para pejabat lokal, pemimpin kongres, dan bahkan saran dari Kementerian Kesehatannya sendiri.
Dalam pidato nasional yang banyak dikritik pada Selasa, ia mengecilkan ancaman virus, meyakinkan Brasil bahwa 90 persen warga tidak akan memiliki gejala jika terkontaminasi. Gejala yang paling memungkinkan ditunjukkan hanya sekedar flu.
Penasihat Keamanan Nasional, Augusto Heleno, mengabaikan saran medis untuk melakukan karantina diri selama dua pekan. Dia meminta pekerja kembali bekerja setelah melakukan tujuh hari karantina ketika telah positif virus corona. Heleno juga menghadiri rapat kabinet pada hari dia menunggu hasil tes.