Kamis 26 Mar 2020 08:42 WIB

Presiden Brasil Pilih Selamatkan Ekonomi Ketimbang Lockdown

Presiden Brasil menentang lockdown untuk menghadapi virus corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Presiden Brasil Jair Bolsonaro
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengecam para gubernur dan wali kota negara bagian dan kota-kota terbesar di Brasil sebagai penjahat karena mereka melakukan isolasi wilayah untuk memperlambat penyebaran virus corona.

"Virus lain telah membunuh lebih dari yang satu ini dan tidak ada keributan ini. Apa yang dilakukan beberapa wali kota dan gubernur adalah kejahatan. Mereka menghancurkan Brasil," kata Bolsonaro kepada wartawan di luar kediaman resminya.

Baca Juga

Bolsonaro bersekutu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam memprioritaskan ekonomi ketimbang melakukan isolasi wilayah. Padahal, para ahli telah menekankan keputusan itu dapat memicu runtuhnya sistem kesehatan Brasil bulan depan.

Negara terbesar di Amerika Latin itu melaporkan 2.433 kasus virus corona pada Rabu, naik dari 2.201 sehari sebelumnya. "Jika kita tidak kembali bekerja, Brasil dapat berangkat dari keadaan demokratis," ujar Bolsonaro mengambil contoh-contoh kerusuhan sosial baru-baru ini di Amerika Latin.

Presiden berusaha keras menentang isolasi wilayah atau lockdown yang mulai berlaku di kota-kota dan negara bagian terbesar di Brasil. Dia melakukan perlawanan terhadap kebiajakan para pejabat lokal, pemimpin kongres, dan bahkan saran dari Kementerian Kesehatannya sendiri.

Dalam pidato nasional yang banyak dikritik pada Selasa, ia mengecilkan ancaman virus, meyakinkan Brasil bahwa 90 persen warga tidak akan memiliki gejala jika terkontaminasi. Gejala yang paling memungkinkan ditunjukkan hanya sekedar flu.

Penasihat Keamanan Nasional, Augusto Heleno, mengabaikan saran medis untuk melakukan karantina diri selama dua pekan. Dia meminta pekerja kembali bekerja setelah melakukan tujuh hari karantina ketika telah positif virus corona. Heleno juga menghadiri rapat kabinet pada hari dia menunggu hasil tes. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement