REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- PT Freeport Indonesia mulai Kamis (26/3) ini menghentikan penerbangan membawa penumpang baik dari Jakarta ke Timika maupun dari Timika ke Tembagapura. Ini dilakukan guna menindaklanjuti instruksi Bupati Mimika Nomor 1 Tahun 2020 dalam rangka pencegahan, pengendalian dan penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Mimika.
Kepala Bandara Mozes Kilangin Timika (PT AVCO) Subagyo Hadidjan kepada Antara di Timika mengatakan kebijakan itu dilakukan hingga 9 April 2020. Penerbangan pesawat Airfast Indonesia milik PT Freeport tidak lagi membawa penumpang darimana pun ke Timika maupun dari Timika ke Tembagapura.
"Penerbangan Airfast tetap jalan seperti biasa, tapi khusus untuk membawa kargo barang, tidak membawa penumpang," kata Subagyo, Kamis.
Menurut dia, penerbangan terakhir pesawat Airfast yang membawa penumpang ke Timika berlangsung pada Rabu (25/3). "Terakhir terbang membawa penumpang kemarin pagi. Demikian pun penerbangan membawa penumpang (diangkut dengan helikopter) ke Tembagapura terakhir kemarin. Mulai hari ini tidak ada lagi yang ke Tembagapura," jelas Subagyo.
Subagyo berharap upaya pengendalian masuknya wabah pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Mimika yang dilakukan oleh Pemkab setempat bersama seluruh unsur pemangku kepentingan terkait efektif agar kasus itu tidak sampai menjangkiti warga Mimika.
"Instruksi Bupati Mimika soal pembatasan penerbangan membawa penumpang ini berlaku efektif selama dua minggu ke depan mulai Kamis ini hingga 9 April. Setelah itu tentu Pemda akan mengkaji kembali sesuai dengan perkembangan kondisi yang terjadi tidak saja di Timika tapi juga di daerah lain seperti Jakarta," katanya.
Hingga kini PT Freeport Indonesia melalui PT AVCO masih mengoperasikan terminal Bandara Mozes Kilangin Timika sisi utara. Sementara terminal Bandara Mozes Kilangin sisi selatan dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin selaku perwakilan dari Kemenhub.
Kepala UPBU Mozes Kilangin Timika Ambar Suryoko mengatakan aktivitas di bandara setempat masih tetap dibuka seperti biasa, khususnya untuk melayani penerbangan kargo barang ke pedalaman Papua maupun untuk penerbangan yang sifatnya darurat.
"Pelayanan lain tetap berjalan sebagaimana biasanya seperti penerbangan mengangkut kargo barang dan dan ke Papua serta internal di Papua. Demikian juga untuk penerbangan yang sifatnya emergensi misalnya untuk membawa petugas medis dan peralatan maupun sampel swab pasien untuk pemeriksaan kasus Covid-19," kata Ambar.