REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki akan memperpanjang penutupan semua sekolah di negara itu sampai 30 April karena wabah virus corona. Menteri Pendidikan Ziya Selcuk mengatakan pada Rabu, sekolah di rumah akan berlanjut selama periode tersebut.
Turki telah menutup sekolah dan membuat sistem home-schooling bagi siswa untuk melanjutkan pelajaran secara online atau melalui saluran TV. Selcuk mengatakan pemerintah akan mengejar tugas sekolah yang hilang setelah penutupannya dicabut.
"Kami akan memastikan untuk memenuhi semua kebutuhan," kata Selcuk kepada wartawan di Ankara. "Kita bisa mengejar pendidikan yang hilang, tetapi kita tidak bisa menebus penyakit. Kuncinya adalah kesehatan siswa kita."
Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, yang berbicara bersama Selcuk, mengatakan langkah itu bukan merupakan liburan, melainkan tindakan pencegahan untuk melindungi keluarga. Korban tewas Turki yang disebabkan virus corona meningkat tujuh menjadi 44 pada hari Selasa dan jumlah kasus yang dikonfirmasi naik 343 menjadi 1.872.
Pada Rabu, Departemen Kesehatan mengatakan bahwa 26 pasien telah pulih pada hari Selasa, angka pertama untuk pemulihan diumumkan di negara itu. Pada Senin, Koca mengatakan bahwa Turki telah mengimpor obat-obatan dari China yang katanya dipercaya dapat membantu perawatan pasien virus corona, dan menambahkan bahwa obat itu sudah diberikan kepada pasien dalam perawatan intensif.
"Sampai hari ini, 136 pasien dalam perawatan intensif telah menerima obat," kata Koca. Ia menambahkan bahwa para ahli dan pejabat akan memeriksa dampak obat dalam beberapa hari mendatang.