Kamis 26 Mar 2020 11:28 WIB

Prancis Umumkan 231 Kematian Akibat Covid-19 dalam 24 Jam

Prancis mencatatkan kematian akibat virus corona menjadi 1.331 orang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Lapangan di sekitar Museum Louvre, Paris, Prancis, sangat sepi, Selasa (17/3). Prancis resmi memberlakukan penguncian atau lockdown selama 15 hari ke depan.
Foto: AP Photo/Thibault Camus
Lapangan di sekitar Museum Louvre, Paris, Prancis, sangat sepi, Selasa (17/3). Prancis resmi memberlakukan penguncian atau lockdown selama 15 hari ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis umumkan 231 kematian baru karena virus corona, atau Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah total kematian di Prancis menjadi 1.331 orang.

Menteri Kesehatan Prancis, Jerome Salomon mengatakan, kasus Covid-19 yang dikonfirmasi saat ini naik menjadi 25.233, setelah 2.933 kasus baru dilaporkan. Di antara kasus-kasus tersebut, 2.827 orang berada di bawah perawatan intensif, dengan 59 pasien berusia antara 60 dan 80 tahun.

Baca Juga

Salomon mengatakan, 3.900 orang telah pulih dari Covid-19. Sementara, 86 persen dari kasus kematian akibat virus corona berada dalam rentang usia lebih dari 70 tahun. Solomon menambahkan, pemerintah telah melakukan 8.723 tes sejak 9 Maret lalu.

Solomon menegaskan, jumlah tempat tidur di unit perawatan intensif telah ditingkatkan dari 5.000 menjadi 8.000. Dia mencatat bahwa daerah yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19 adalah Ile-de-France, Grand Est dan Auvergne-Rhone Alpes, termasuk ibu kota Paris.

Presiden Emmanuel Macron mengkonfirmasi bahwa jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Prancis semakin meningkat. Dia memberikan apresiasi kepada semua petugas kesehatan yang berada di garis depan dalam memerangi pandemi Covid-19.

Dalam perang ini, semua tenaga medis kita berada di garis depan. Saya sangat mengapresiasi mereka yang rela bertaruh nyawa untuk menyelamatkan hidup orang lain," ujar Macron, dilansir Anadolu Agency.

Macron berjanji akan meningkatkan investasi di bidang kesehatan, termasuk meningkatkan pelayanan rumah sakit. Selain itu, pemerintah Prancis akan memberikan bonus kepada semua tenaga medis dan pegawai negeri. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement