Kamis 26 Mar 2020 11:47 WIB

RSD Wisma Atlet akan Tambah Tower Perawatan Jika Pasien Naik

RS Darurat Wisma Atlet saat ini dapat menampung 3.000 pasien.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nur Aini
Ruang instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19
Foto: Kompas Nasional
Ruang instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Kodam Jaya, Mayjen Eko Margiyono, menyebut jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, hingga pagi ini mencapai 208 pasien. Ia menyebut jika jumlah pasien terus naik, maka akan ditambah tower perawatan di RSD Wisma Atlet.

Ia menyebutkan, RS darurat tersebut dibangun untuk mengantisipasi skenario terburuk penyebaran Covid-19 yang diperkirakan mencapai 8.000 orang di DKI Jakarta.

Baca Juga

"Pasien yang sudah diterima di RS itu total sampai dengan pagi ini 208 pasien," ungkap Eko saat konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (26/3).

Eko menjelaskan, RS Darurat Wisma Atlet sudah mulai beroperasi pada Senin (23/3) lalu. Pada hari kedua operasional, pihaknya sudah menerima 74 orang pasien. Sehari kemudian, pada Rabu (25/3), jumlah pasien bertambah menjadi 178 pasien

Ia menjelaskan, latar belakang didirikannya RS Darurat Wisma Atlet ialah untuk mengantisipasi apabila penyebaran Covid-19 tidak bisa dibendung. Jika situasi itu terjadi, maka akan banyak orang yang akan terpapar virus tersebut dan tidak mungkin hanya mengandalkan RS yang sudah ada.

"Dari hasil simulasi Forkompida DKI karena Jakarta paling banyak terpapar virus ini, skenario yang terburuk bisa mencapai 6.000-8.000 orang positif. Karena itu, untuk mengatisipasi pemerintah segera bertindak cepat, mengubah yang selama ini Wisma Atlit diubah menjadi RS Darutat Covid-19," tuturnya.

Menurut Eko, di Wisma Atlit saat ini mengoperasikan dua tower yang digunakan sebagai RS darurat, yakni Tower VI dan Tower VII. Kedua tower tersebut mampu menampung hingga 3.000 orang pasien terkait Covid-19. Ia tak menutup kemungkinan untuk menggunakan tower lainnya jika memang pasien semakin banyak.

"Tower VII yang sudah operasional itu mampu menampung 1.700 orang, sedangkan Tower VI itu 1.300. Sehingga total 3.000 pasien mampu ditampung di RS ini. Kalau skenarionya semakin bertambah buruk maka bisa akan kita gunakan tower berikutnya, yaitu Tower IV dan tower V," tuturnya.

Masih pada kesempatan yang sama, ia mengimbau masyarakat untuk disiplin mematuhi imbauan yang telah diserukan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Imbauan-imbauan itu, yakni menjaga jarak antara satu sama lain, sering mencuci tangan, jangan memegang mata, hidung, dan mulut jika tangan tidak bersih, dan melakukan physical distancing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement