Kamis 26 Mar 2020 13:25 WIB

Pangdam Jaya Minta Masyarakat tak Mudah Percaya Hoaks

Masuk ke RS Darurat Wisma Atlet melalui seorang dokter dipastikan hoaks.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono.
Foto: Pendam Jaya
Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono meminta agar masyarakat tidak mudah percaya berita hoaks terkait Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang beredar di media sosial (medsos). "Kami mengimbau masyarakat jangan panik. Beberapa hari ini banyak berita hoaks, khsusunya keterkaitan dengan rumah sakit ini," kata Eko dalam keterangannya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/3).

Dia kemudian mencontohkan salah satu hoaks, yaitu cara masuk ke RS Darurat Wisma Atlet melalui seorang dokter. Dia menegaskan bahwa hal itu tak benar. "Di media sosial beredar apabila ingin masuk rumah sakit hubungi dokter dengan memberi nomor handphone. Itu semua berita hoaks," tambah Eko.

Eko juga mengimbau kepada siapa aja agar tidak memperkeruh suasana dengan membuat berita hoaks. "Saya mengimbau kepada siapa pun yang buat berita hoaks agar hentikan jangan kita perkeruh suasana," ujarnya.

Eko juga mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama melawan virus Covid-19, salah satunya dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. "Kami mengimbau untuk mari kita bersama komponen masyarakat untuk disiplin. Mematuhi imbauan pemerintah untuk jaga jarak karena itu salah satu cara memutus mata rantai penyebaran virus corona," imbuh mantan Danjen Kopassus itu.

Dia menambahkan, rumah sakit darurat Wisma Atlet menerapkan sistem pelayanan kesehatan safe handling dengan meminimalkan kontak pasien dengan petugas perawat. "Rumah sakit ini beda dengan yang lain karena menerapkan sistem pelayanan safe handling, dengan sistem video call. Kedua self karantina, ketiga limitasi kontak dengan petugas, keempat apabila semakin memberat akan dirujuk ke RS rujukan," ujar Eko.

Eko mengatakan sudah ada beberapa pasien yang dirujuk ke rumah sakit rujukan pemerintah karena menunjukkan gejala yang berat saat dirawat di Wisma Atlet. "Ada beberapa pasien yang datang setelah diperiksa menunjukkan gejala berat kemudian dirujuk," imbuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement