REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Federasi Sepak Bola Australia (FFA) meminta Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) membuat kebijakan baru terkait batasan usia. Ini terkait usia pesepak bola putra yang bakal tampil di olimpiade.
Sebelumnya, hanya pemain berusia 23 tahun ke bawah yang bisa mentas di ajang tersebut. Bisa ditambah tiga jugador senior.
Namun, karena adanya pandemi covid-19, olimpiade kali ini diundur hingga tahun depan. Situasi demikian otomatis mempengaruhi komposisi pemain yang bakal berlaga nanti.
Kepala Eksekutif Komite Olimpiade Australia Matt Carroll, dan Petinggi FFA, James Johnson siap berdiskusi dengan FIFA dan Federasi Sepak Bola Asia. Tujuannya adalah peningkatan umur maksimal pesepak bola putra, dari 23 menjadi 24 tahun.
"Ini untuk memastikan para pemain yang membantu negara mereka lolos ke ajang tahun ini, bisa memenuhi syarat untuk berlaga di turnamen tahun depan," kata Johnson, dikutip dari Sportskeeda, Kamis (26/3).
Menurut Carroll, masalah di atas harus ditangani IOC dan FIFA. Ia berharap pengecualian ini hanya terjadi sekali dalam sejarah.
Itu semua karena adanya wabah virus corona. Sehingga mengganggu semua aktivitas di dunia, termasuk pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya pikir dengan hubungan kerja yang baik, bersama-sama kami melupakan semua detail teknis itu, dan memastikan semua pemain yang memenuhi syarat (tahun ini), bisa berlaga tahun depan," ujar Carroll.
Tim Olimpiade Australia lolos dari Benua Asia. Pasukan Negeri Kanguru bersama Korea Selatan, Arab Saudi, dan tuan rumah Jepang.
Jika tak ada perubahan aturan, maka enam pemain Australia berpotensi tidak bisa tampil tahun depan. Saat ini, para pemain tersebut sudah berada di batas maksimal usia, alias 23 tahun.