REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY- - Gubernur negara bagian di Meksiko Tengah berpendapat kemiskinan dapat menjadi 'imun' bagi virus corona. Ia mengatakan itu meski mulai Kamis (25/3) pemerintah federal Meksiko telah menangguhkan semua aktivitas pemerintah yang tidak esensial untuk menahan laju penyebaran virus yang dikenal Covid-19.
Komentar Gubernur Puebla Miguel Barbosa itu tampaknya sebagai respons indikasi persentase kelas menengah atas yang terinfeksi Covid-19 lebih tinggi dibandingkan kelas menengah bawah. Mereka yang terinfeksi termasuk beberapa eksekutif perusahaan terkenal Meksiko.
Pemerintah mengatakan tiga perempat dari 475 kasus yang terkonfirmasi memiliki hubungan dengan perjalanan internasional. Kelas menengah bawah tidak melakukan perjalanan internasional.
Pemerintah Meksiko mengatakan tampaknya beberapa pasien tertular Covid-19 saat melakukan liburan di Italia atau Amerika Serikat. Sejauh ini Meksiko sudah melaporkan enam kematian akibat virus corona.
"Mayoritasnya adalah orang-orang kaya, jika Anda kaya, Anda berisiko. Jika Anda miskin tidak, kami orang-orang miskin, kami imun," kata Barbosa, Kamis (26/3).
Barbosa juga tampaknya memainkan stereotip lama orang Meksiko. Buruknya standar sanitasi di negara itu memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh mereka dari bakteri atau gangguan lainnya.
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukan orang miskin kebal terhadap virus yang menyebabkan Covid-19. Bagi sebagian orang Covid-19 hanya menyebabkan gejala ringan hingga sedang.
Sementara bagi sebagian lainnya terutama orang lanjut usia atau memiliki penyakit lain dapat menyebabkan gejala serius salah satunya pneumonia dan kematian. Beberapa pihak di Meksiko menanggapi pandemi itu dengan serius.
"Mulai sekarang pemerintah federal akan menangguhkan semua aktivitas tapi ada aktivitas esensial yang tidak dapat ditangguhkan," kata deputi sekretaris kesehatan Meksiko Hugo Lopez-Gatell.