Kamis 26 Mar 2020 17:39 WIB

Satgas: Ada Rombongan Warga dari Jakarta Balik ke Semarang

Kepulangan warga yang mudik itu tanpa koordinasi ke pemerintah daerah.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang warga menyemprotkan disinfektan di lingkungan pemukiman, di kawasan Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/3). Guna mendukung langkah pencegahan meluasnya wabah COVID-19, warga jamak melakukan protocol kesehatan dengan melakukan penyemprotan disinvektan secara mandiri di lingkungan mereka.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Seorang warga menyemprotkan disinfektan di lingkungan pemukiman, di kawasan Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/3). Guna mendukung langkah pencegahan meluasnya wabah COVID-19, warga jamak melakukan protocol kesehatan dengan melakukan penyemprotan disinvektan secara mandiri di lingkungan mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sejumlah daerah tidak mampu menghindari warganya yang kembali ‘lebih cepat’ dari Jakarta menyusul pembatasan pergerakan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

Kepulangan warga yang selama ini merantau dan mengadu nasib di Jakarta tersebut tanpa koordinasi dan bahkan juga tanpa sepengetahuan pemerintah daerah.

Baca Juga

“Tahu- tahu, kami dilapori perangkat desa, ada rombongan warganya yang selama ini bekerja di Jakarta kembali, karena aktivitas mereka di sana dihentikan,” kata Ketua Gugus Tugas Pencegahan Pandemi Covid-19 Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (26/3).

Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mengimbau agar para pemangku lingkungan hingga tingkat RT untuk sigap melaporkan, terutama jika ada warganya --yang sebelumnya merantau-- justru pulang pada masa pembatasan aktivitas sosial seperti sekarang ini.