Kamis 26 Mar 2020 18:25 WIB

Staf Positif Covid-19, Raja dan Ratu Malaysia Diisolasi

Kediaman resmi Kerajaan Malaysia mengonfirmasi tujuh stafnya positif Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kiri) mengucapkan sumpah janji di hadapan Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah di Istana Negara Kuala Lumpur. Kediaman resmi Kerajaan Malaysia mengonfirmasi tujuh stafnya positif Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Maszuandi Adnan/Malaysia's Department of Info
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kiri) mengucapkan sumpah janji di hadapan Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah di Istana Negara Kuala Lumpur. Kediaman resmi Kerajaan Malaysia mengonfirmasi tujuh stafnya positif Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Kediaman resmi Kerajaan Malaysia mengonfirmasi tujuh stafnya positif terinfeksi Covid-19, Kamis (26/3). Mereka kini tengah dalam perawatan di Rumah Sakit Kuala Lumpur.

Juru bicara Istana Negara mengatakan, Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dan Ratu Tunku Azizah telah dites dan dinyatakan negatif Covid-19. Keduanya langsung menjalankan masa karantina selama 14 hari mulai kemarin.

Baca Juga

"Namun demikian, Yang Mulia sekarang menjalani karantina mandiri selama 14 hari, mulai kemarin," katanya dikutip South China Morning Post, Kamis (26/3).

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin bersama semua menteri dan para wakilnya mengumumkan, memutuskan untuk memotong gaji dua bulan. Potongan gaji akan disumbangkan ke dana Covid-19 Putrajaya. Kantor Perdana Menteri mengatakan, keputusan itu dibuat selama pertemuan kabinet dan menunjukkan ketulusan pemerintah dalam membantu mereka yang terkena dampak pandemi.

"Dana Covid-19 diluncurkan pada 11 Maret sebagai bagian dari upaya pemerintah membantu mereka yang terkena dampak wabah penyakit," kata kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.

Malaysia akan menggelontorkan 8,5 juta ringgit (1,97 juta dolar AS) termasuk hibah pemerintah dalam upaya memerangi Covid-19. Pada Rabu (25/3), Malaysia juga mengumumkan perpanjangan dua pekan isolasi nasional sebagai langkah mengatasi wabah corona.

"Perintah mengontrol gerak, yang mengharuskan orang tinggal di rumah dan pada awalnya ditetapkan akan berakhir pada 31 Maret, sekarang akan berlanjut hingga 14 April," demikian bunyi pernyataan pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement