REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Duta Besar AS untuk London mengatakan China telah membahayakan dunia dengan menekan informasi tentang penyebaran virus corona, sehingga memungkinkannya untuk menyebar jauh melampaui batas-batas negara tersebut. Pernyataan itu diungkapkan Duta Besar Woody Johnson dalam sebuah artikel untuk surat kabar The Times.
"Pertama, ia berusaha menekan berita itu," tulisnya dalam artikel yang diterbitkan pada Kamis (26/3).
Johnson menambahkan bahwa Beijing kemudian secara selektif berbagi informasi penting sementara menghalangi otoritas kesehatan internasional. "Seandainya China melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat, lebih banyak penduduknya sendiri, dan seluruh dunia, mungkin terhindar dari dampak paling serius dari penyakit ini," tulis duta besar itu.
Presiden AS Donald Trump mengatakan Beijing seharusnya bertindak lebih cepat untuk memperingatkan dunia setelah wabah penyakit di sana. Dia juga menampik kecaman bahwa pelabelannya sebagai 'virus China' adalah rasis.
Pekan lalu, Trump mengesampingkan pertanyaan wartawan apakah berpotensi membahayakan bagi orang Asia-Amerika untuk menggunakan nama itu untuk penyakit Covid-19. Selain itu, bagi pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya yang secara pribadi menyebutnya 'Kung flu'.
Pada Senin (23/3), Trump mengatakan Asia-Amerika tidak bertanggung jawab atas penyebaran penyakit dan perlu dilindungi. "Ketika krisis akhirnya mereda, kita harus memeriksa hasilnya dan mengevaluasi biaya dari gangguan dalam kolaborasi internasional ini," tulis Duta Besar Johnson di The Times.