REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjuk Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Kota Salatiga sebagai laboratorium penelitian virus corona jenis baru (Covid-19). Sehingga diharapkan penanganannya bisa menjadi lebih cepat.
"Alhamdulillah Kemenkes sudah menunjuk Lembaga B2P2VRP Salatiga ini sebagai tempat pengecekan corona. Ini bisa membantu seluruh rumah sakit yang ada di Jateng untuk melakukan pengecekan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (26/3).
Menurut Ganjar, dengan penunjukan itu maka pengecekan sampel pasien yang diduga terinfeksi Covid-19 dari Jateng tidak harus dibawa ke Jakarta atau Yogyakarta seperti yang selama ini dilakukan karena semua itu sekarang di B2P2VRP Salatiga.
Ganjar bahkan menyempatkan diri untuk meninjau dan mengecek satu persatu fasilitas laboratorium itu, didampingi kepala laboratorium dan para ahli.
Di B2P2VRP Salatiga, lanjut Ganjar, pengecekan dapat dilakukan hanya dalam hitungan jam, apabila sampel tiba sebelum pukul 12.00 WIB, maka hasil pengecekan sampel bisa diketahui pada sore hari.
"Kalau melebihi pukul 12.00 WIB, maka hasilnya hari berikutnya, namun apapun itu ini progres yang sangat bagus untuk melakukan percepatan. Diambil minimalnya, di sini bisa melakukan pengecekan maksimal dua hari saja," ujarnya.
Kecepatan dalam pengecekan virus corona, kata dia, sangat penting karena dengan hasil laboratorium yang cepat, maka dapat diambil tindakan kepada pasien yang bersangkutan.
"Hasil pengecekan ini yang menentukan perlakuan terhadap pasien. Kalau yang positif bagaimana, yang negatif bagaimana. Jadi semakin cepat hasil didapat, akan semakin baik," kata Ganjar.
Ganjar berharap Kemenkes memperbanyak tempat-tempat laboratorium Covid-19 ini di daerah agar penanganan lebih cepat sehingga tidak terjadi penumpukan serta penanganan lebih cepat dan pasti.
"Di Jateng yang ditunjuk adalah B2P2VRP Salatiga ini dan RSUP dr Kariadi Semarang, namun yang sudah siap dan berjalan di Salatiga ini karena fasilitas ini dibangun khusus untuk itu. Di Kariadi masih memerlukan beberapa dorongan agar siap," ujarnya.
Untuk saat ini, lanjut Ganjar, seluruh sampel dari rumah sakit di Jateng dikirim ke B2P2VRP Salatiga dan per hari mampu mengerjakan hingga 40 sampel. "Tentu akan kami tingkatkan terus, kalau perlu dilakukan penambahan baik alat maupun SDM-nya," kata Ganjar.