Kamis 26 Mar 2020 19:26 WIB

Gugus Tugas Kabupaten Serang Turun ke Desa Perangi Corona

Personel melakukan disinfeksi ke permukiman warga hingga tempat ibadah.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang terus bergerak memerangi covid-19.
Foto: Pemkab Serang
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang terus bergerak memerangi covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang terus bergerak memerangi covid-19. Dengan melibatkan TNI-Polri, sejumlah personel diturunkan untuk melakukan disinfeksi atau penyemprotan disinfektan ke permukiman warga, pusat pelayanan pemerintah, dan tempat peribadatan.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, Nana Sukmana mengatakan, sesuai arahan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, gugus tugas yang di dalamnya terdapat unsur TNI-Polri, harus melakukan langkah disinfeksi bersama pemerintah kecamatan dan pemerintah desa. “Tahap pertama kami turun ke Kecamatan Jawilan dan Kopo, kami turun ke desa-desa,” kata Nana, Kamis (26/3), dalam siaran persnya.

Baca Juga

Untuk melakukan disinfeksi, diturunkan 20 personel dan sejumlah pendamping. Alat dan sarana yang dipakai yakni 15 alat disinfeksi portable dan 2 unit mobil damkar. “Kami akan turun ke 29 kecamatan di Kabupaten Serang,” ujarnya.

photo
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang terus bergerak memerangi covid-19. - (Pemkab Serang)

Menurut Nana, sesuai arahan Bupati Serang saat rakor bersama TNI-Polri, gugus tugas akan memberikan bantuan 3 alat disinfeksi kepada setiap pemerintah kecamatan. “Nanti dibagi setiap alat ke kantor pemerintah kecamatan, koramil, dan polsek. Kami bersinergi memerangi Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, untuk mengefektifkan langkah pencegahan, digelar rapat khusus dengan TNI-Polri untuk melakukan sinergi program memerangi wabah virus ini. “Kami harus bergerak bersama, pertama memastikan masyarakat melakukan social distancing dan mencegah kerumunan massa di pusat keramaian,” ujarnya.

Menurut Tatu, TNI-Polri sudah melakukan sosialisasi pencegahan dan melakukan disinfeksi. Kemudian ke depan, kata Tatu, upaya disinfeksi lebih masif ke desa-desa. “Kami akan menambah persediaan masker dan APD (alat pelindung diri) untuk tenaga kesehatan baik di puskesmas maupun rumah sakit. Jika dibutuhkan, kami pun akan menyediakan alat rapid test,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement