Kamis 26 Mar 2020 20:12 WIB

ACT Lampung Bantu Sembako Keluarga Lansia Prasejahtera

Bantuan ini diberikan untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Gita Amanda
ACT Lampung bantu sembako kepada masyarakat tidak mampu yajg berdiam diri di rumah selama penanganan Covid-19,  Kamis (26/3).
Foto: DOK ACT Lampung
ACT Lampung bantu sembako kepada masyarakat tidak mampu yajg berdiam diri di rumah selama penanganan Covid-19, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung memberikan bantuan bahan pokok kepada masyarakat tidak mampu, yang saat ini berdiam diri di rumah, selama pengentasan virus corona (Covid-19). Bantuan paket sembako tersebut disasar kepada keluarga lansia prasejahtera.

 

Baca Juga

Penerima manfaat bantuan paket sembako tersebut kerja sama tim ACT bersama Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, Lembaga Kesejahteraan Sosial, dan relawan lainnya. Bantuan ini diberikan untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, yang sangat dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah yang umumnya berpenghasilan harian sangat minim.

ACT memandang, saat ini mayoritas perusahaan dan instansi tengah menerapkan Work From Home (WFH) tentunya berdampak pada penghasilan pengendara ojek daring, pedagang dan sektor informal lainnya.

Kepala Program ACT Lampung Regina Locita Pratiwi mengatakan, pembagian sembako merupakan bentuk empati dan aksi nyata terhadap situasi yang sedang tidak menentu. Banyak profesi yang harus menerapkan WFH, sehingga berimbas pada pendapatan masyarakat yang sehari-hari menyediakan kebutuhan mereka.

“Sebagai contoh saat ini banyak warung makan, yang terpaksa menonaktifkan operasional karena rentan kontak fisik dan sulitnya mencari beberapa bahan baku untuk masakannya,” katanya dalam keterangan persnya, Kamis (26/3).

Menurut dia, untuk pembagian paket sembako ditahap awal menyasar pada keluarga lansia prasejahtera. Hal ini karena sebagian dari mereka hanya mengandalkan dari pemberian anak maupun tetangga. Dengan adanya dampak corona, kata dia, kebutuhan nutrisi sangat rentan tak tercukupi.

Selain itu, dari sisi kesehatan, keluarga lansia prasejahtera tersebut sangat rentan atau berpotensi tertular virus corona. Untuk itu, perlu dijaga imunitas tubuhnya dengan asupan nutrisi yang baik dan sehat.

photo
ACT Lampung bantu sembako kepada masyarakat tidak mampu yajg berdiam diri di rumah selama penanganan Covid-19, Kamis (26/3). - (Dok ACT Lampung)

Dasinem (90 tahun), warga RT 09 Lingkungan 1 Kelurahan Way Laga Sukabumi, Bandar Lampung, setiap hari tinggal di rumah ukuran sepetak tanpa plester. Ia mengaku setiap hari mengurus tanaman jagung untuk bertahan hidup.

Hasil panen nenek tersebut, dimasak menggunakan tungku kayu. Diusianya yang sepuh, ia harus tidur berdampingan dengan tungku kayu maupun perabotan yang lain. Bangunan usang itu hanya menahan cuaca panas dan dingin.

Mengenai adanya virus corona, Dasinem tak terlalu paham karena minimnya informasi yang ia dapat. Dengan adanya bantuan sembako dari ACT Lampung, ia menangis terharu dan mengapresiasi lembaga tersebut.

Matur nuwun sanget bantuannya, mbah iso ngeliwet meneh (Terima kasih banyak bantuannya, Mbah jadi bisa memasak nasi lagi),” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement