REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) berencana menggelar pertemuan darurat dengan Liga Primer Inggris dan EFL selama pandemik corona. Semua kompetisi sepak bola di Inggris awalnya ditunda sampai 3 April, namun kemudian diperpanjang sampai 30 April.
Penundaan pertandingan itu pun sudah pasti akan berdampak pada finansial klub di Inggris, dengan ketakutan kehilangan pendapatan dari pertandingan krusial dan sumber pemasukan lainnya. Awal pekan ini, klub divisi championship Birmingham City dilaporkan bertanya ke pemain mereka untuk menangguhkan gaji. Para pemain Birmingham digaji sebesar 6 ribu pound per pekan, dan diminta untuk menerima pemotongan 50 persen selama empat bulan ke depan, yang secara berkala akan dibayar saat liga kembali dimulai.
Klub League Two, Forest Green Rovers, mengaku sedang mencari bantuan pemerintah untuk skema pembayaran gaji semua staf di klub. Sehingga, PFA mendorong pertemuan digelar sesegera mungkin dengan Liga Primer Inggris dan EFL untuk membicarakan krisis finansial yang disebabkan oleh wabah Covid-19.
''PFA memanggil untuk pertemuan darurat kepada Liga Primer dan English Football League untuk mendiskusikan dampa dari krisi Covid-19 yang telah mempengaruhi baik klub maupun pemain,'' jelas PFA, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Standard, Kamis (26/3).
Selain Birmingham, beberapa klub juga mulai melakukan pendekatan ke pemain untuk melihat kemungkinan penangguhan pembayaran gaji. Menurut PFA, dalam masa sulit seperti ini, ada konsensus publik yang kuat untuk sepak bola, melihat aksi solidaritas dengan pekerja lain dan industri yang terdampak oleh Covid-19.