Kamis 26 Mar 2020 20:32 WIB

Soal Covid-19, Pemkot Bogor Akui Ada Klaster Aston

Klaster Aston merupakan acara Persidangan Sinode Tahunan

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Christiyaningsih
Hotel Aston Bogor. Soal Covid-19 Pemkot Bogor akui ada Klaster Aston. Ilustrasi.
Foto: Istimewa
Hotel Aston Bogor. Soal Covid-19 Pemkot Bogor akui ada Klaster Aston. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengakui adanya klaster Aston dalam penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19. Klaster Aston merupakan acara Persidangan Sinode Tahunan (PST) yang di selenggarakan pada 26-29 Februari 2020 di Hotel Aston Bogor oleh Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB).

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan, pihaknya telah melakukan pelacakan terhadap peserta yang menghadiri acara itu melalui Google form. Dari situ, Dedie mengungkapkan peserta dapat melaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bahwa telah mengikuti kegiatan tersebut.

Baca Juga

"Klaster Aston mengisi Google form yang merasa hadir tapi masih kita tunggu. Kontak pelaporan ke Dinkes. Itu kurang lebih," ucap Dedie dalam jumpa pers secara daring, Kamis (26/3).

Pasien terinfeksi Covid-19 di Kota Bogor berjumlah tujuh orang, termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya dan stafnya. Satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan satu pasien merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan tiga pasien sisanya belum dijelaskan secara rinci proses terinfeksi virus Covid-19.

Dedie memaparkan, dua warga Kota Bogor yang menjadi peserta seminar Masyarakat Tanpa Riba di Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor juga telah diperiksa. Hasilnya, keduanya dinyatakan negatif Covid-19.

"Klaster Sentul, dua warga Kota Bogor yang ikut dalam pertemuan di Sentul hasilnya negatif," ucap Dedie.

Kemudian, enam orang yang menjadi klaster mahasiswi IPB University yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdomisili di Kelurahan Sempur, Bogor tengah juga telah diperiksa. Hasilnya, sambung Dedie, semuanya juga dinyatakan negatif.

"Hasil pemantauan ODP (orang dalam pemantauan) hasil tes swab terhadap klaster Sempur ada enam orang. Semuanya negatif," ujar dia.

Meskipun belum yakin, Dedie menerangkan adanya klaster Wali Kota Bogor Bima Arya yang disebutnya sebagai klaster Katulampa, Bogor Timur (Rumah Dinas Bima) atau Klaster Turki (usai kunjugan kerja). Dari klaster Turki, Dedie mengatakan sebanyak 12 orang berstatus ODP juga telah diperiksa.

Dedie menjelaskan klaster Turki tersebut masih terus dikembangkan. Namun 12 orang itu telah dinyatakan negatif. "Sebanyak 12 orang yang ikut dalam rombogan wali kota, hasil tes ada 12, semuanya negatif. Tapi nanti ada perkembangan baru ya. Untuk sementara, 12 ini hasilnya negatif," ujar dia.

Terbaru adalah klaster Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jabar di Karawang. Setidaknya, terdapat 16 anggota HIPMI dari Kota Bogor yang mengikuti acara tersebut dan dinyatakan berstatus ODP.

"Klaster Karawang 16 orang (telah dites). Alhamdulillah semuanya negatif tinggal beberapa yang belum keluar hasil test-nya," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement