REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Proses pengadaan lahan untuk pembangunan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di wilayah Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah segera dimulai.
Pembangunan infrastruktur jaringan kelistrikan ini dilakukan guna meningkatkan keandalan sistem kelistrikan serta perbaikan mutu pelayanan pasokan daya listrik wilayah Jawa dan Bali.
Manager Pertanahan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP-JBT) II, Sunari mengatakan, kepastian ini diperoleh setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengeluarkan Surat Pengumuman Nomor 590/0006414 perihal Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan GITET 500 kV Ampere.
Dalam surat Pemprov Jawa Tengah tersebut, juga telah dijelaskan bahwa untuk Pembangunan GITET 500 kV Ampere membutuhkan tanah seluas 200.324 meter persegi. "Yakni di Desa Badran Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang serta Desa Gondangslamet Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali," ungkapnya, Kamis (26/3).
Sunari juga menjelaskan, perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan GITET 500 kV Ampere dimulai pada Februari 2020 hingga November 2020.
Sehingga pelaksanaan pembangunan direncanakan sudah akan dilaksanakan pada tahun 2020 ini, dan ditargetkan bakal selesai pada tahun 2022 mendatang.
Maksud dan tujuan pembangunan GITET 500 kV Ampere ini, masih jelas Sunari, untuk mentransformasikan daya listrik dari tegangan tinggi menjadi lebih rendah.
Sehingga daya listrik tersebut bisa didistribusikan sesuai kebutuhan masing- masing pihak yang membutuhkan suatu energi listrik.
"Selain itu, GITET 500 kV Ampere juga dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan serta perbaikan mutu pelayanan pasokan daya listrik khususnya untuk wilayah Jawa dan Bali," tambahnya.