Kamis 26 Mar 2020 21:32 WIB

Olimpiade Diundur, Perbakin: Ubah Anggaran Pelatnas

Perbakin menerima anggaran Pelatnas Menembak Olimpiade dari Kemenpora Rp 7,9 M

Rep: Fitriyanto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Suasana pemusatan latihan nasional atlet penembak Indonesia di gedung PP Perbakin Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Suasana pemusatan latihan nasional atlet penembak Indonesia di gedung PP Perbakin Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) mengusulkan perubahan peruntukan anggaran pelatnas Olimpiade sebesar Rp 7,9 miliar dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait penundaan jadwal pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020. Apalagi, penundaan pesta akbar olahraga empat tahunan dunia itu diikuti dengan penundaan even-event menembak internasional yang juga merupaman babak kualifikasi Olimpiade.   

Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 diumumkan setelah adanya pertemuan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach. Keduanya sepakat menunda Olimpiade Tokyo hingga tahun depan 2021.  Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan adanya ancaman virus Corona atau Covid 19 jika tetap dilaksanakan sesuai jadwal, 24 Juli - 9 Agustus 2020 di Tokyo.

"Setelah pengumuman resmi dari IOC  tentang penundaan Olimpiade Tokyo, PB Perbakin juga dapat pemberitahuan melalui email dari Federasi Olahraga Menembak Internasional (ISSF) dan panitia penyelenggaraan event menembak internasional. Makanya, PB Perbakin langsung berkoordinasi dengan pelatih dan TIm Pelatnas Menembak serta konsultasi dengan pihak Kemenpora untuk merancang perubahan peruntukan anggaran pelatnas Olimpiade Tokyo 2020," kata Sekrtaris Jenderal (Sekjen) PB Perbakin, Firtian Yudiswandarta dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/3)

Semula, PB Perbakin menerima anggaran Pelatnas Menembak Olimpiade dari Kemenpora sebesar Rp 7,9 miliar yang dialokasikan untuk dana try out,  trainning camp (TC) dan keikutsertaan di berbagai event internasional.  Namun, rencana itu tidak bisa direaliasasikan sehubungan dengan penyebaran virus Corona melanda dunia termasuk Indonesia.