REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND -- Pemangkasan karyawan, terutama staf non-playing, menjadi salah satu cara yang diambil klub guna mengatasi dampak finansial dari penundaan kompetisi menyusul pandemi COVID-19. Sebagai bentuk solidaritas terhadap staf klub, pemain Borussia Dortmund rela memangkas gaji mereka.
Seperti dilansir ESPN, Kamis (26/3), para pemain Borussia Dortmund ini rela memangkas gaji mereka demi bisa menyelamatkan para staf klub dari ancaman pemecatan. Ini merupakan keputusan yang diambil para pemain usai melakukan pertemuan dengan manajemen klub.
''Dortmund telah mengumumkan para pemain akan menerima pemangkasan gaji untuk membantu menyelamatkan staf klub dari pemecatan,'' tulis ESPN.
Sebelumnya, CEO Dortmund Hans-Joachim Watzke sempat mengumumkan, para penggawa Dortmund sepakat memangkas gaji mereka sebesar 20 persen. Dengan total besaran gaji pemain yang mencapai 140 juta euro, maka Dortmund setidaknya bisa melakukan penghematan 2,3 juta euro.
Bukan hanya pemain, pemangkasan gaji juga akan dilakukan oleh tim pelatih dan jajaran direksi klub. Cara ini diharapkan bisa membantu keuangan klub, termasuk untuk mencegah 850 pegawai dan staf Dortmund kehilangan pekerjaan. ''Ini adalah sinyal berharga dari solidaritas kepada publik, terutama kepada 850 pegawai Dortmund,'' kata Watzke.
Selain Dortmund, langkah serupa juga diambil klub-klub Bundesliga lainnya, seperti Bayern Muenchen, Borussia Monchengladbach, dan Union Berlin. Pemangkasan gaji pemain, staf pelatih, dan petinggi klub menjadi cara yang diambil klub-klub tersebut untuk menghindari potensi kerugian lebih besar di neraca keuangan mereka.
Kekhawatiran terhadap memburuknya kondisi keuangan klub usai penundaan kompetisi memang sempat diungkapkan CEO Liga Jerman Christian Steifert. Menurutnya, akibat penundaan sementara, klub-klub akan merugi. Imbasnya, salah satu langkah yang diambil klub adalah melakukan pengurangan pegawai. ''Padahal, di industri sepak bola Jerman, setidaknya ada 56 ribu pekerja yang terlibat di dalamnya,'' kata Steiffert.