REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pengelola Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) di Blang Bintang, Aceh Besar milik PT Angkasa Pura II (Persero) terpaksa menderita kerugian lebih dari Rp 3 miliar per bulan. Hal ini akibat penurunan aktivitas imbas dari wabah COVID-19 tahun ini.
"Kita sudah mengalami kerugian setiap bulan, rerata sekitar Rp 3 miliar per bulan di kondisi normal saja tahun kemarin. Di tambah lagi dengan kondisi COVID-19 tahun ini, maka bisa lebih," terang Executive General Manager Kantor Cabang Bandara SIM, Indra Gunawan, di Banda Aceh, Kamis (26/3).
Ia mengaku, kerugian tersebut salah satu di antaranya akibat terjadi penurunan jumlah penumpang maskapai dari rata-rata sekitar 3.400 orang per hari di tahun 2019 menjadi 2.400 orang. Penurunan terjadi baik untuk rute domestik maupun internasional tahun ini
Penurunan jumlah penumpang maskapai ini mengakibatkan terjadinya penurunan pendapatan secara keseluruhan. Sementara beban operasional yang harus ditanggung pihaknya semakin tinggi.
"Jadi kemarin itu, misalnya pendapatan per bulan cuma Rp4,5 miliar. Tapi beban operasional yang harus kita keluarkan Rp7,5 miliar, setiap bulan kita harus menutupi kerugian terus," katanya merinci.
Data terakhir Bandara SIM di Blang Bintang, Aceh Besar menyebutkan, bahwa maskapai domestik membatasi penerbangan hingga tersisa 12 kali pergerakan pesawat di Aceh. Sementara maskapai asing menunda sementara operasional hingga akhir Maret 2020.
"Padahal normalnya, kita memiliki 22 kali pergerakan pesawat baik rute domestik dan internasional. Kami belum menghitung secara pasti, karena periode yang terdampak sekali dari awal sampai akhir Maret ini," jelas dia.