Kamis 26 Mar 2020 22:25 WIB

Jerman Bersiap Hadapi Skenario Terburuk Corona

Dengan 36.500 kasus, Jerman menganggap baru mulai memerangi corona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Indira Rezkisari
Kawasan populer di Berlin, Jerman, Checkpoint Charlie tampak sepi, Rabu (25/3). Jerman melakukan pembatasan kehidupan publik dan meminta warga ada di rumah karena Covid-19.
Foto: AP
Kawasan populer di Berlin, Jerman, Checkpoint Charlie tampak sepi, Rabu (25/3). Jerman melakukan pembatasan kehidupan publik dan meminta warga ada di rumah karena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman bersiap mengahadapi skenario terburuk terkait wabah virus korona baru Covid-19. Jerman tengah memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam melakukan tes ekstensif.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengungkapkan, dalam sepekan terakhir negaranya telah melakukan 300-500 ribu tes Covid-19. "Ini memungkinkan kami untuk bersiap lebih awal dari yang mungkin dilakukan negara lain. Kami ingin menggunakan waktu ini," katanya pada Kamis (26/3).

Baca Juga

Menurutnya, Jerman sedang berupaya keras menggandakan kapasitas perawatan intensifnya. "Ini masih ketenangan sebelum badai. Tidak ada yang bisa mengatakan secara pasti apa yang akan terjadi dalam beberapa pekan ke depan," ujar Spahn.

Presiden Robert Koch Institute Lothar Wieler mengatakan, strategi Jerman adalah memperlambat penyebaran virus dengan menguji kasus dan mengisolasi pasien. "Kami baru memulai memerangi epidemi corona. Jumlahnya akan semakin meningkat," ucapnya.

Robert Koch Institute adalah institusi Pemerintah Jerman yang bertugas mengidentifikasi, mengawasi, dan mencegah penyakit menular. Sejauh ini, Jerman telah memiliki lebih dari 36.500 kasus Covid-19 dengan jumlah kematian sedikitnya 7.500 jiwa, dikutip dari Reuters.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement