Jumat 27 Mar 2020 05:41 WIB

Pengampunan Bagi Teroris Christchurch dari Korban Penembakan

Ahmed pun telah berdamai dengan kematian istrinya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ani Nursalikah
 Pengampunan Bagi Teroris Christchurch dari Korban Penembakan. Seorang warga mengambil gambar lilin untuk mengenang korban penembakan di luar Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru.
Foto: AP/Vincent Thian
Pengampunan Bagi Teroris Christchurch dari Korban Penembakan. Seorang warga mengambil gambar lilin untuk mengenang korban penembakan di luar Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Farid Ahmed yang istrinya terbunuh dalam serangan teroris di masjid Christchurch, Selandia Baru, mengatakan pengakuan bersalah dari pelaku telah memberikan ketenangan bagi komunitasnya.

Warga negara Australia, Brenton Tarrant (29 tahun) telah mengakui 51 tuduhan pembunuhan, 40 percobaan pembunuhan dan satu tuduhan di bawah Undang-Undang Terorisme di Pengadilan Tinggi di Christchurch hari ini, Kamis (26/3) waktu setempat.

Baca Juga

Ahmed yang sejak lama telah memaafkan pelaku, mengatakan perkembangan kasus ini berjalan cukup baik. Bagi Ahmed, pengakuan bersalah itu membuktikan kekuatan doa dari mereka yang teraniaya.

“Saya selalu berdoa agar pembunuh massal itu dibukakan hatinya untuk bertanggung jawab atas pembunuhan 51 jamaah Muslim di dua masjid di Christchurch pada 15 Maret tahun lalu. Kini, dia telah mengambil langkah yang benar. Itu bagus untuknya, bagus untuk saya, bagus untuk semua orang, bagus untuk negara," kata Ahmed seperti dilansir RNZ, Kamis (26/3).

Menurut Ahmed, setiap orang memiliki sisi gelap dan terang, sisi baik dan jahat dalam dirinya. Karena itu, meski pelaku telah melakukan aksi teroris yang memilukan, jika ia sudah mengakui kesalahan setiap Muslim harus berbesar hati memaafkan.

"Dia telah melakukan perbuatan yang salah. Tetapi ketika saya mendengar pengakuan bersalahnya, saya rasa dia telah menyadari kesalahannya. Bagian itu adalah bagian yang terbaik. Saya harus menghormati itu dan saya ingin mendorong dia untuk terus mengambil jalan yang benar. Terus berada di jalan yang pernuh kedamaian dan kasih sayang itu baik untuknya dan baik untuk semua orang,” ujarAhmed.

Ahmed pun telah berdamai dengan kematian istrinya. Dia yakin sang istri meninggal dalam keadaan husnul khatimah, dan kini telah tenang di sisi Allah SWT. Ahmed juga menyebut istrinya sebagai mawar indah yang telah memberkati keluarganya dengan kasih sayang.

"Dia bersamaku, dia adalah bagian dari diriku. Aku menikah dengan dia untuk selamanya. Aku percaya kita terpisah sementara tetapi aku percaya pada kehidupan selanjutnya kita akan bersama lagi,” ujar Ahmed.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement