REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jalur propinsi yang menghubungkan selatan Cianjur, Jawa Barat, dengan Kabupaten Bandung, kembali terputus akibat longsor sepanjang 50 meter dengan ketinggian dua meter. Lokasi tepatnya berada di Kampung Ciuja, Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul.
Tingginya curah hujan sejak siang hingga menjelang malam, membuat tanah tebing dengan ketinggian lebih dari 20 meter itu longsor. Tanah longsor menutupi jalur utama antarkabupaten tersebut.
"Menjelang sore warga sudah melihat tanda-tanda akan terjadinya bencana alam longsor, sehingga kami memberikan peringatan pada pengguna jalan untuk ekstra hati-hati karena hujan masih turun deras," kata Kapolsek Naringgul Iptu Sumardi saat dihubungi, Kamis (26/3).
Ia menjelaskan, menjelang sore longsor kecil sempat terjadi dan terus meluas dan semakin besar sehingga material longsor bercampur batu dan pohon berukuran besar menutupi landasan jalan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun longsor yang cukup panjang dengan ketebalan mencapai dua meter, membuat petugas bersama warga kesulitan melakukan pembersihan karena menggunakan alat manual.
"Kami sudah berkoordinasi dengan PU Binamarga Jabar untuk menurunkan alat berat karena panjangnya dan tebalnya material longsoran. Hingga tengah malam jalur tersebut tidak dapat dilalui," katanya.
Ia berharap alat berat segera datang dan material longsor dapat disingkirkan karena menjelang dini hari arus lalu lintas cukup padat terutama kendaraan besar yang membawa barang dagangan ke sejumlah wilayah di selatan Cianjur. "Harapan kami alat berat segera datang dan upaya pembersihan material longsoran dapat segera dilakukan karena menjelang dini hari jalur tersebut ramai dilalui kendaraan pedagang atau pemasok barang ke sejumlah wilayah selatan," katanya.