Jumat 27 Mar 2020 07:24 WIB

Spanyol Berjuang Pasok Ventilator, Masker, Alat Rapid Test

Di tengah keterbatasan persediaan alat medis, Spanyol diperdaya perusahaan China.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Dua manula berjalan mengenakan masker di Ourense, sebelah barat laut Spanyol, pada Sabtu (21/3). Di tengah keterbatasan persediaan alat medis, Spanyol diperdaya perusahaan China.
Foto: Brais Lorenzo/EPA
Dua manula berjalan mengenakan masker di Ourense, sebelah barat laut Spanyol, pada Sabtu (21/3). Di tengah keterbatasan persediaan alat medis, Spanyol diperdaya perusahaan China.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol telah mengumumkan perpanjangan lockdown sebagai bagian dari langkah penanganan wabah Covid-19, Kamis (26/3). Sementara itu, pemerintah mengaku masih berjuang memenuhi kebutuhan pasokan alat medis yang terus berkurang.

"Kami berada dalam perang nyata untuk mendapatkan ventilator, masker, dan alat tes cepat," Menteri Anggaran Maria Jesus Montero mengatakan kepada televisi Telecinco, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga

Dengan jumlah kasus tertinggi keempat di dunia, Spanyol juga didera kekurangan peralatan medis. Dikutip dari Worldometer, Spanyol memiliki 57,786 kasus infeksi dengan 4,365 meninggal dunia.

Kepala darurat kesehatan, Fernando Simon, mengatakan dimulainya pengujian massal akan mengungkapkan lebih banyak kasus positif. Untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan medis, Spanyol telah memesan perlengkapan medis senilai 432 juta euro dari China.