Jumat 27 Mar 2020 10:43 WIB

Kantor, Lokasi Utama Penyebaran Virus dan Bakteri

Kantor terkenal sebagai lokasi utama penyebaran virus dan bakteri.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Ruang rapat Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/3/2020). Kantor terkenal sebagai lokasi utama penyebaran virus dan bakteri.
Foto: Antara/Arif Firmansyah/
Ruang rapat Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/3/2020). Kantor terkenal sebagai lokasi utama penyebaran virus dan bakteri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anjuran bekerja di rumah telah dilakukan di berbagai belahan dunia menyusul merebaknya pandemi Covid-19. Demi memperlambat penyebaran Covid-19, pekerja dianggap lebih aman terisolasi di rumah daripada harus ke kantor dengan menggunakan transportasi yang penuh sesak.

Pelarangan bekerja di kantor terpusat bukan hanya tindakan pencegahan. Dilansir laman BBC, Kamis (26/3), kantor merupakan salah satu situs utama untuk penyebaran virus dan bakteri.

Baca Juga

Betapa tidak, ada saja rekan kerja yang tetap masuk saat bersin-bersin dan batuk. Si sakit kemudian menularkan virus apa pun yang mereka miliki kepada temannya di kantor. Siklus pun kemudian akan terus berlanjut.

Para peneliti mengungkapkan bahwa virus, kuman, dan bakteri menyebar dengan mudah di kantor. Direktur penelitian kelembagaan dan inisiatif strategis di North Carolina School of Science and Mathematics, Krissi Hewitt, telah meneliti keragaman dan melimpahnya kehidupan mikroba di kantor.

"Sebagian besar waktu pekerja dilewatkan di ruang perkantoran, tempat yang menjadi ruang bersama mereka melakukan interaksi tinggi dengan permukaan benda yang dipakai bersama. Itulah yang meningkatkan jumlah mikroba pada permukaan dan di udara di kantor," katanya.

Dengan kata lain, ada banyak area yang sering dipegang yang bisa menjadi vektor untuk penyebaran virus di kantor. Semakin banyak orang yang menyentuhnya, semakin tinggi risiko kontaminasi.

Peneliti di College of Public Health di University of Arizona, Jonathan Sexton, menemukan, tempat-tempat seperti kulkas, gagang laci, keran, pintu dorong, dan cerek kopi cenderung memiliki konsentrasi kuman tertinggi. Menurut sebuah studi dari American Society for Microbiology, kuman menyebar dengan cepat.

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, para peneliti menempatkan sampel virus yang tidak berbahaya pada gagang pintu tunggal atau meja di gedung kantor. Peneliti studi Charles Gerba yang juga seorang ahli mikrobiologi di University of Arizona mengatakan, area pertama yang terkontaminasi adalah ruang rehat kopi.

Dalam dua hingga empat jam, virus dapat dideteksi pada 40 persen hingga 60 persen pekerja, pengunjung, dan benda yang biasa disentuh. Kebersihan yang buruk dari pekerja kantor juga dapat memperburuk hal ini.

Sebuah survei di Inggris pada 2019 menunjukkan, hanya 61 persen pekerja kantor di Inggris yang mencuci tangan secara benar dengan air hangat dan sabun setelah pergi ke toilet. Jari dan meja yang kotor merupakan satu hal, tetapi risiko terbesar untuk penyebaran virus adalah apa yang melintas di udara.

"Risiko besar bukan dari gedung (kantor), tetapi dari karyawan yang sakit," kata seorang ahli epidemiologi dan profesor di College of Public Health UNMC di University of Nebraska, Dr Ali Khan.

Menurut Khan, jika satu orang sakit, ia dapat menyebarkan kuman melalui batuk dan bersin. Penularan juga bisa terjadi ketika tangannya yang terkontaminasi kuman menyentuh permukaan benda di kantor dan melakukan kontak dekat dengan orang lain. 

Virusnya bahkan tertinggal di meja pribadi mereka. Kuman juga dapat disebarkan oleh percikan liur yang terlontar saat orang batuk atau bersin. Percikan liur yang membawa kuman itu akan menyebar di udara sebelum akhirnya jatuh ke permukaan apa pun yang ada di sekitarnya dan menyebabkan kontaminasi.

Udara kantor yang bersirkulasi juga dapat berkontribusi pada penyebaran mikroba. Hewitt mengatakan, di lingkungan dalam ruangan, kehidupan mikroba diedarkan melalui udara dan dalam sistem tata udara HVAC.

"Sistem pemeliharaan dan filtrasi berdampak pada bagaimana kontaminan mengalir di udara sehingga di bangunan dengan sirkulasi, filtrasi, kelembaban, dan suhu yang buurk dapat berkontribusi pada jumlah mikroorganisme yang lebih tinggi yang bergerak melalui sistem tata udara," katanya.

Kerja dari rumah

Jika pergi ke luar, Anda masih mungkin membawa virus ke rumah semasa bekerja dari jarak jauh. Hal itu terjadi jika Anda tidak rajin mencuci tangan dan membersihkan rumah.

"Virus tidak bisa tumbuh secara spontan di rumah Anda. Dia harus dibawa oleh manusia yang terinfeksi," kata Khan yang juga penulis The Next Pandemic.

Orang yang tertular berarti telah berinteraksi dengan seseorang yang sakit atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Hal itu dapat memindahkannya ke permukaan Anda di rumah.

Bagaimanapun, satu-satunya cara virus corona tipe baru bisa hidup lama adalah mencari inang, yakni tubuh manusia. Itulah mengapa sangat penting bahwa tidak peduli apakah Anda bekerja di kantor bersama atau di rumah, Anda perlu memprioritaskan sanitasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement