REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal Mikel Arteta menyatakan sudah tak merasakan lagi gejala-gejala Covid-19 yang dideritanya akibat terpapar virus corona (SARS-CoV-2). Arteta didiagnosis positif virus corona pada 12 Maret lalu.
Hasil tesnya ini memicu otoritas sepak bola Inggris menghentikan seluruh kompetisi hingga dijadwalkan baru akan kembali digelar pada 30 April mendatang.
Arteta mengakui, gejala-gejala Covid-19 mulai dirasakannya setelah laga Arsenal melawan Olympiakos pada leg kedua Liga Champions akhir Februari.
Saat itu, ia merasakan demam tinggi, sakit tenggorokan, dan pilek. Pelatih berusia 37 tahun ini mengatakan, manajemen klub sempat memberi kabar bahwa Presiden Olympiakos Evangelos Marinakis diketahui telah terjangkit corona. Dicemaskan, Evangelos melakukan kontak dengan Arteta sehingga menularkan corona.
"Entahlah, setelah itu saya merasakan tubuh ini tak nyaman, ternyata itu sudah ada (virus corona di dalam tubuh). Saya lalu meminta dokter klub memeriksa saya dan mengantarkan saya pulang," ujarnya.
Di titik ini, Arteta belum melakukan tes. Tak lama setelah menduga tubuhnya terjangkiti, Arteta buru-buru meminta klub menghubungi berbagai pihak.
Pelatih asal Spanyol ini menjelaskan, gejala-gejala Covid-19 benar-benar ia rasakan. Untuk itu, ia tak mau ada orang yang berinteraksi dengannya. Jika tidak, itu akan membuat semua orang tertular.
Saat itu, Arteta dan pasukannya akan melawan Manchester City. "Jika laga tetap digelar, sungguh itu akan berisiko. Saya lalu meminta klub bicara kepada pengurus liga dan juga pihak City, kami harus menghindari kontak fisik," kata Arteta.