Jumat 27 Mar 2020 11:15 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Eks Karesidenan Banyumas Masih Positif

Pertumbuhan ekonomi diprediksi masih positif namun tidak setinggi sebelumnya.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pertumbuhan ekonomi
Foto: Republika
Pertumbuhan ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Di tengah terjadinya wabah COVID-19, Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto memperkirakan pertumbuhan ekonomi di wilayah eks Karesidenan Banyumas pada triwulan I dan II tahun 2020 ini masih positif. ''Namun pertumbuhan tersebut akan mengalami perlambatan atau tidak setinggi triwulan sebelumnya,'' kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Samsun Hadi, Kamis (26/3).

Dia menyebutkan, penurunan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Dalam hal konsumsi rumah tangga, dipastikan akan mengalami penurunan akibat daya beli masyarakat yang menurun. Demikian juga pada sektor lain seperti kegiatan investasi diperkirakan akan mengalami penundaan investasi pada sejumlah proyek, sedangkan  kegiatan usaha restoran, hotel, dan transportasi, juga akan mengalami kontraksi.

Baca Juga

''Sektor transportasi, hotel dan restoran akan mengalami kontraksi sebagai dampak adanya imbauan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar rumah dalam rangka pencegahan covid-19,'' jelasnya.

Kondisi ini, masih ditambah lagi dengan terhambatnya sektor konstruksi sebagai dampak penundaan sejumlah proyek swasta maupun pemerintah, dan terhambatnya kegiatan industri akibatnya terhambatnya pasokan bahan baku, terutama bahan baku impor. ''Sektor pertanian belum akan terlalu signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sebagai dampak sedikit bergesernya panen raya,'' jelasnya.