Jumat 27 Mar 2020 10:54 WIB

Wapres Minta Perusahaan Patuhi Protokol Kesehatan

Hingga saat ini pemerintah belum memilih opsi lockdown.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta perusahaan yang tetap mempekerjakan karyawannnya di kantor maupun pabrik saat wabah virus Corona atau Covid-19, harus menerapkan protokol kesehatan. Ma'ruf menerangkan, bagi perusahaan yang tidak bisa mempekerjakan karyawannya dari rumah sebagaimana imbauan Pemerintah harus memastikan physical distancing agar karyawannya tidak tertular Covid-19.

"Kita meminta supaya perusahaan menerapkan protokol kesehatan supaya dia bisa memenuhi aturan physical distancing supaya tidak tertular," ujar Ma'ruf saat teleconference dengan wartawan dari rumah dinas Wapres, Jakarta, Kamis (26/3).

Ma'ruf mengakui, bahwa ada beberapa pekerjaan yang memang tidak bisa semua dilakukan dari rumah. Namun demikian, pemerintah memberi toleransi sepanjang perusahaan menerapkan protokol kesehatan kepada karyawannya.

Perusahaan harus memastikan, jarak antara pekerja dan juga meminimalisasi kontak dengan banyak orang.  "Masih bisa diberikan dalam jumlah yang tidak banyak tentunya, dalam jumlah tertentu, dalam pekerjaan tertentu yang itu memang tidak mungkin dikerjakan di rumah, saya kira itu hal yang toleransinya sampai seperti itu," ujarnya. 

Sebelumnya, ia menilai, kedisiplinan masyarakat untuk jaga jarak dan tetap berada di rumah lebih efektif dalam memutus rantai penyebaran Covid-19  daripada mempersoalkan kebijakan lockdown maupun social distancing. Ia menegaskan, hingga saat ini pemerintah belum memilih opsi lockdown untuk memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Tanah Air.

Ma'ruf menerangkan, Pemerintah memilih opsi penerapan social distancing atau physical distancing untuk menghambat penyebaran virus Corona.  "Sebenarnya bukan soal physical distancing atau lockdown, tetapi yang penting adalah menerapkan disiplin. Oleh karena itu yang kita lakukan sekarang adalah bagaimana menerapkan disiplin masyarakat untuk mematuhi seruan itu," ujar Ma'ruf saat teleconference dengan wartawan, Kamis (26/4).

Karena itu, ia mengajak, semua pihak untuk disiplin terhadap imbauan pemerintah tersebut sebagai upaya memutus penyebaran virus. Bahkan, pemerintah juga melakukan berbagai upaya pendisplinan.

"Melalui pendekatan kesehatan, memberikan edukasi tentang kesehatan, kemudian keamanan juga untuk membubarkan setiap kerumunan yg bisa mengakibatkan itu," ujarnya 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement