Jumat 27 Mar 2020 12:47 WIB

Puluhan Puskesmas Sleman Terima Alat Semprot Disinfektan

Kelompok masyarakat banyak yang sudah melakukan disinfeksi secara mandiri.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Relawan Covid 19  melakukan penyemprotan desinfektan. ilustrasi
Foto: Darmawan/Republika
Relawan Covid 19 melakukan penyemprotan desinfektan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyerahkan 60 unit alat semprot disinfektan kepada 25 puskesmas. Alat penyemprot ini dibagikan kepada puskesmas dan akan diserahkan ke masing-masing kecamatan agar dapat segera digunakan.

Penyerahan dilakukan Bupati Sleman Sri Purnomo, Wakil Bupati Sri Muslimatun, Kepala Dinas Kesehatan Joko Hastaryo dan Ketua Tim Penggerak PKK Kustini Purnomo. Ini jadi usaha memutus penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, alat ini diserahkan ke puskesmas karena penggerak utama kegiatan ada di kecamatan. Tapi, secara administratif barang-barang itu tetap jadi aset Dinkes Sleman.

Ia melihat, beberapa waktu terakhir penyemprotan disinfektan sudah dilakukan secara mandiri oleh masyarakat sampai tingkat padukuhan. Bantuan ini jadi dorongan dari Pemkab Sleman agar penyemprotan bisa dilakukan rutin.

"Penyemprotan disinfektan ini tidak bisa hanya dilakukan sekali saja, namun harus dilakukan secara rutin," kata Joko di Lapangan Pemda Sleman, Jumat (27/3).

Bantuan penyemprot itu dilengkapi cairan disinfektan, safety boots dan Alat Perlindungan Diri (APD) coverall. Dinkes Sleman juga menyerahkan 2.500 topi perawat (nurse cap), 100 buah kacamata, 2.500 masker dan 100 apron medis.

"Total apron yang dibagikan ada 2.500 buah untuk 25 puskesmas dan khusus bagi puskesmas rawat inap kami berikan 3.000 masker, serta dua armada ambulans untuk Puskesmas Tempel I dan Puskesmas Ngaglik II," ujar Joko.

Joko menambahkan, pemberian APD itu karena pelayanan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama akhir-akhir ini meningkat. Hal itu karena banyaknya pendatang atau pemudik berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Kondisi itu menjadikan pelayanan puskesmas menjadi sangat tinggi dan perlu penambahan APD. Selain terkait disinfektan, turut diberikan masker N95, tapi karena kondisi sangat terbatas cuma bisa diberikan 20 buah tiap puskesmas.

Bupati Sleman, Sri Purnomo, memberikan apresiasi pengadaan alat penyemprot disinfektan, APD maupun penambahan mobil ambulans. Terlebih, saat ini APD kebutuhannya di Indonesia sangat sulit dan cukup sulit mendapatkannya.

APD tersebut sangat penting bagi tenaga medis sebaga garda terdepan penanganan virus corona. Karenanya, ia menilai, penyerahan alat itu merupakan salah satu usaha mendorong masyarakat aktif lakukan pencegahan.

Menurut Sri, BPBD terus mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan bahan dalam pembuatan cairan disinfektan. Apresiasi turut diberikan Sri kepada masyarakat atas langkah cepat melakukan penyemprotan secara mandiri.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas kesadarannya dan bergerak cepat melakukan penyemprotan secara mandiri untuk memutus rantai penyebaran Corona," kata Sri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement