Jumat 27 Mar 2020 13:57 WIB

Hingga Jumat Ini, 70 Orang di Jabar Positif Covid-19

Warga Jabar diminta untuk disiplin mengikuti arahan pemerintah.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Sejumlah pemudik bersiap menaiki kereta api di Stasiun Senen, Jakarta Pusat (Ilustrasi)
Foto: Fakhri Hermansyah
Sejumlah pemudik bersiap menaiki kereta api di Stasiun Senen, Jakarta Pusat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja memaparkan perkembangan penyebaran virus Covid-19 di Jabar. Menurut Setiawan, berdasarkan data per Jumat (27/3) pukul 11:00 WIB, terdapat 78 orang positif COVID-19 di Jabar.

Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) totalnya mencapai 578 orang, 463 di antaranya masih dalam proses pengawasan di rumah sakit. Adapun Orang Dalam Pemantauan (ODP) totalnya mencapai 3.703 orang, 2.446 di antaranya masih dalam pemantauan.

Setiawan mengajak, warga Jabar untuk disiplin mengikuti arahan pemerintah terkait memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Khususnya, dengan melakukan social distancing atau jaga jarak.

“Kita harus disiplin diri. Karena salah satu penyelesaian yang cukup efektif yakni social distancing dengan jaga jarak atau di rumah saja untuk mencegah penularan,” ujar Setiawan.

Apabila ada warga yang bekerja di luar kota, ia meminta, agar mereka menahan diri untuk pulang kampung. Karena kepulangan mereka, khususnya yang bekerja di DKI Jakarta, dinilai berpotensi besar untuk menularkan virus ke daerah.

“Jangan dulu mudik, jangan dulu piknik, jadi kebijakan bahwa kerja dari rumah ini jangan dimaknai bahwa seseorang bisa bebas pergi kemana saja. Justru harus menahan diri sampai dengan kondisi pulih,” kata Setiawan.

Namun, kata dia, untuk yang sudah terlanjur pulang kampung, ia minta mengisolasi sendiri.  "Tolong isolasi diri dulu saja, di rumahnya, sebelum nantinya harus memeriksakan diri. Tetapi untuk masa- masa di awal ini, isolasi diri saja di rumah masing-masing selama 14 hari,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement