REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT - Uzbekistan melakukan lockdown di lebih banyak kota dan distrik dalam upaya mengekang penyebaran virus corona baru atau Covid-19, Jumat (27/3). Pemerintahnya juga mengumumkan pembayaran bonus besar bagi para pekerja medis yang berjuang memerangi virus yang telah menyebar di negara mayoritas muslim itu.
Negara melaporkan kenaikan jumlah kasus infeksi corona menjadi 83 dan pemerintahnya melaporkan kematian pertama akibat virus. Seorang pria berusia 72 tahun di kota Namangan meninggal dunia pada Jumat (27/3) pagi waktu setempat karena virus corona dan sejumlah penyakit yang mendasarinya.
Pemerintah kota di Provinsi Navoi kemudian memutuskan untuk melakukan lockdown kota Navoi, Zarafshan, serta beberapa distrik lainnya. Navoi dikenal sebagai rumah bagi perusahaan pertambangan emas dan uranium serta pabrik kimia utama negara.
Pihak berwenang di pusat pariwisata utama Bukhara juga mengatakan kota itu akan menutup perbatasannya. Negara Asia tengah ini telah memutuskan melakukan isolasi pada beberapa kota terbesarnya termasuk ibu kotanya, Tashkent.
Sebanyak 11 infeksi adalah di antara pekerja medis. Presiden Shavkat Mirziyoyev mengatakan akan ada pembayaran bonus besar bagi mereka yang bekerja dalam kontak langsung dengan yang terinfeksi.
"Dokter akan mendapatkan 2.500 dolar AS setiap dua pekan atau beberapa kali lipat dari gaji bulanan normal mereka. Sementara perawat dan pekerja laboratorium akan menerima 1.500 dolar AS, pekerja medis junior 1.000 dolar AS, dan lainnya 500 dolar AS," kata Mirziyoyev. Pekerja medis yang terinfeksi saat merawat pasien corona masing-masing akan mendapatkan 10 ribu dolar AS.