Jumat 27 Mar 2020 14:51 WIB

Gubernur Babel Jelaskan Upaya Atasi Penyebaran Covid-19

Pemprov babel juga mengimbau agar masyarakat tidak mudik lebaran

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman berkesempatan melakukan dialog interaktif dengan  RRI Pro3 Jakarta untuk menjelaskan sejauh mana Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung dalam penanganan pencegahan Covid-19 ,Jumat (27/03).
Foto: istimewa
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman berkesempatan melakukan dialog interaktif dengan RRI Pro3 Jakarta untuk menjelaskan sejauh mana Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung dalam penanganan pencegahan Covid-19 ,Jumat (27/03).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman berkesempatan melakukan dialog interaktif dengan  RRI Pro3 Jakarta untuk menjelaskan sejauh mana Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung dalam penanganan pencegahan Covid-19 ,Jumat (27/03).

Gubernur Erzaldi mengatakan, terkait permasalahan  tersebut Pemprov. Kepulauan Babel sejauh ini telah banyak melakukan kegiatan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19, hal itu dilakukan untuk melindungi masyarakat jangan sampai virus yang mematikan ini masuk ke Kepulauan Bangka Belitung.

Menurut Gubernur Erzaldi Rosman, usaha pencegahan yang telah dilakukan. Antara lain pemeriksaan suhu badan, memperketat orang yang keluar masuk ke Babel, baik melalui pelabuhan, maupun bandara dan setiap orang keluar masuk tersebut dilakukan penyemprotan disinfektan, melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan yang bersifat keramaian, mempersiapkan ruang isolasi bagi yang terindikasi Covid-19. Saat ini pemprov bersama pemkab dan pemkot sepakat untuk membatasi jalur penerbangan yang saat ini telah diusulkan ke Menteri Perhubungan RI dan semua yang kita lakukan sesuai anjuran pemerintah pusat. .

“Di Babel ini terdiri dari dua bandara dan tujuh pelabuhan yang merupakan tempat aktivitas keluar masuk orang ke Babel. Kami telah mengantisipasi di setiap pintu masuk, kami telah melakukan sterilisasi kepada orang yang masuk melalui penyemprotan kepada mereka sekaligus melakukan pemeriksaan suhu badan. Dalam beberapa hari ini kami tingkatkan di bandara dengan menyediakan boks dan disemprotkan disinfektan,” katanya seperti dikutip laman resmi Pemprov Babel, Jumat (27/3).

Namun demikian, Covid-19 ini belum berkurang di Kepulauan Babel. Berdasarkan data terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 tanggal 26 Maret 2020, pukul 18.35, sudah terdapat 19 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), delapan orang dinyatakan negatif, dan sebelas orang masih menunggu hasil lab. Ada kurang lebih 259 Orang Dalam Pengawasan (ODP) sedangkan RS rujukan tersedia di setiap kabupaten dan kota, kecuali Beltim. 

Ruang untuk ODP yang disediakan provinsi satu buah, di balai diklat untuk 60 pasien, setiap kabupaten dan kota menyediakan stadion. “Oleh sebab itu, kami melalui rapat koordinasi dengan kepala daerah di setiap kabupaten dan kota, serta forkopimda dan seluruh ormas, menyimpulkan untuk melakukan pengurangan jumlah penerbangan ke Kepulauan Babel dimulai 28 - 30 Maret 2020,31 Maret hingga 6 April bandara ditutup, dan ini baru bentuknya usulan ke pemerintah pusat, itupun jalurnya hanya untuk Jakarta saja,” kata Gubernur Erzaldi Rosman.

Selain itu, Pemprov. Kepulauan Babel telah melakukan imbauan kepada tokoh agama seperti untuk umat Islam tidak lagi melakukan salat berjamaah di masjid, tidak menyelenggarakan tabliq akbar, tidak menyelenggarakan kegiatan sejenisnya, dan ini juga berlaku untuk umat beragama lainnya.

Di kesempatan yang sama Guburnur Erzaldi Rosman menegaskan, Pemprov. Kepulauan Babel juga bersama Tim Satgas Covid-19 melakukan patroli untuk memantau setiap kegiatan di kabupaten dan kota yang ada, sehingga usaha sosialisasi pencegahan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai SOP.

Mengingat saat ini sudah mendekati bulan suci Ramadan, Gubernur Erzaldi Rosman lebih jauh menjelaskan,  Pemprov. Kepulauan Babel telah mengimbau kepada umat Islam agar tidak melakukan mudik lebaran.

Sehubungan dampak ekonomi, pihaknya telah melakukan langkah – langkah untuk mengatasi hal tersebut, dengan melakukan langkah- langkah yang dianggap strategis.

“Penurunan ekonomi pasti terjadi dan beberapa hotel sudah dan cafe-cafe sudah ada yang tutup. Nah, itulah kita harus bergandeng tangan dengan semua pihak untuk melakukan strategi pembangunan pasca Covid-19, saya sudah memberikan arahan kepada bupati/wali kota dan OPD, apa yang kita harus lakukan dan dilakukan serentak. Untuk penanganan Covid kita menyediakan anggaran sebanyak 50 miliar, bagi anggaran yang belum dilakukan pelelangan kita melakukan realokasi untuk pembangunan ekonomi. Kita fokuskan di bidang UMKM, para petani dan nelayan, karena mereka  itu adalah garda terdepan perbaikan ekonomi kita,” ungkapnya.

Gubernur Erzaldi Rosman yakin apabila di dalam penangan penyebaran Covid-19 dilakukan secara bersama-sama, dengan tekad untuk kemanusiaan. Gubernur Erzaldi  Rosman optimis bencana ini dapat dihindari,dan bangsa ini akan bangkit kembali, karena setiap musibah ada hikmah di dalamnya .

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement