Jumat 27 Mar 2020 15:15 WIB

Tingkat Kematian dan Infeksi Covid-19 Turun di Italia Utara

Wilayah Italia yang paling terpukul Covid-19 mengalami penurunan infeksi dan kematian

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Petugas medis berjalan di Roma saat Italia tengah dilanda virus corona. Wilayah Italia yang paling terpukul Covid-19 mengalami penurunan infeksi dan kematian. Ilustrasi.
Foto: Angelo Carconi/EPA
Petugas medis berjalan di Roma saat Italia tengah dilanda virus corona. Wilayah Italia yang paling terpukul Covid-19 mengalami penurunan infeksi dan kematian. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Wilayah Italia yang paling terpukul oleh Covid-19 telah mengalami penurunan tajam dalam jumlah kematian dan infeksi. Namun, kekhawatiran tumbuh bahwa selatan negara itu bisa menjadi pusat infeksi berikutnya.

Angka terbaru dari wilayah utara Lombardy menunjukkan epidemi mungkin melambat di pusatnya, dilansir BBC, Jumat(27/3). Namun, bagian selatan yang lebih miskin mengalami peningkatan tajam dalam kematian. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa layanan kesehatan dapat kewalahan.

Baca Juga

Italia telah melaporkan 8.215 kematian akibat Covid-19 dan 80.539 kasus dikonfirmasi. Sedikit penurunan dalam jumlah kasus pada empat hari berakhir Kamis (26/3) ketika infeksi dan kematian meningkat dibandingkan dengan periode pelaporan 24 jam sebelumnya.

Italia menjadi negara yang terkena dampak terburuk di Eropa. Hampir semuanya telah ditutup selama lebih dari dua pekan. Orang-orang pun disuruh tinggal di rumah. Di selatan Italia, penularan dan kematian jauh lebih jarang terjadi.

Namun, tanda-tanda yang mengkhawatirkan datang dari daerah-daerah seperti Campania di sekitar Napoli dan Lazio, Roma. Di sana sistem kesehatan dianggap jauh lebih tidak lengkap dibandingkan di wilayah utara yang kaya. Sejauh ini telah ada 74 kematian di Campania dan 95 di Lazio.

Dalam sebuah surat terbuka kepada Perdana Menteri Giuseppe Conte, Vincenzo De Luca, Presiden Wilayah Campania, mengeluh bahwa pemerintah pusat tidak menyediakan ventilator dan peralatan penyelamat hidup lainnya yang dijanjikan. "Pada titik ini ada kemungkinan nyata bahwa tragedi Lombardy akan menjadi tragedi selatan. Kami berada pada malam sebelum perluasan besar infeksi yang mungkin tidak berkelanjutan," katanya.

Pada Kamis (26/3), Conte mengatakan kepada Senat Italia bahwa semua Eropa akan dilanda resesi keras setelah darurat Covid-19. Dia menambahkan bahwa tindakan luar biasa diperlukan untuk menghadapi guncangan tersebut.

Para analis memperkirakan bahwa langkah-langkah ketat akan membuat Italia meluncur ke resesi terdalam dalam satu generasi. Conte berjanji akan ada paket stimulus kedua senilai setidaknya 25 miliar Euro.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement