REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Umar bin Khattab RA merupakan sosok yang mulia dan agung. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Yahya bin Khalaf berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Muhammad bin Ishaq dari Makhul dari Ghudlaif bin Al Harits dari Abu Dzar ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah meletakkan kebenaran pada lisan Umar yang senantiasa dia ucapkan."
Sementara, Ali bin Abi Thalib menyebutkan: "Orang yang paling baik dari kalangan umat ini, setelah Nabi SAW, adalah Abu Bakar, selanjutnya Umar."
Semasa hidupnya, Umar bin Khattab memberikan banyak nasihat-nasihat berupa petuah dan kata-katanya. Dalam buku Sang Legenda Umar bin Khattab karya Yahya bin Yazid Al Hukmi Al Faifi, dicatat ada 100 petuah dan nasihat Umar bin Khattab, yaitu:
31. "Jika zaman sudah rusak, maka jagalah jangan sampai orang-orang bersuuzhon (Buruk sangka) terhadap kebenaran. Janganlah orang muslim memberi alasan kepada orang yang berbuat ghibah, walaupun yang dikatakan itu benar! Jangan pernah membantu niat ghibahnya meskipun untuk kebaikan dan kejujuran! Sebab perbuatan itu adalah adab yang tercela dan tidak menjaga diri dan kepribadian. Sungguh penghibah yang jujur pasti membuka dan menyingkap keburukan yang ditutupi-tutupi, menginjak hal yang dihormati, tidak memelihara harga diri dan kehormatan orang lain."
32. "Jika ada hamba Allah yang sombong dengan mengulur-ulur janjinya, kelak Allah pasti mencelanya dan mengatakan, "Pergilah, ALlah mencelamu!" Orang tersebut telah berbuat sombong terhadap dirinya. Di mata orang-orang dirinya hina, tak berarti. Sampai-sampai dia tidak lebih hina dari seekor babi."
33. "Barang siapa yang ingin menutupi rahasia diri, pilihan itu ada di tangannya sendiri. Barang siapa yang membuka tabir keburukan, maka jangan salahkan jika orang-orang akan bersuuzhon terhadap dirinya."
34. "Seseorang menjadi terpandang dan diperhitungkan orang-orang karena hartanya, kehormatannya, agamanya (Kesalahena), kepribadiannya, dan akhlak serta budi pekertinya."
35. "Masjid-masjid adalah rumah-rumah Allah yang ada di bumi. Orang yang shalat di dalamnya adalah tamu Allah. Sudah barang tentu, kewajiban yang dikunjungi adalah menghormati tamunya."
36. "Ingatlah neraka! Panasnya sangat menyengat. Kedalamannya yang curam sangat mencekam. Dinding dan corongnya terbuat dari besi panas."
37. Wanita itu ada tiga golongan:
Pertama, wanita lembut yang menjaga kehormatan dan muslimah, memelihara keluarganya, menghadapi hidup, dan memelihara kehidupan untuk keluarganya.
Kedua, wanita yang perhatian kepada anak.
Ketiga, wanita seperti kutu yang harus dan menghisap pundak orang-orang yang dikehendaki Allah.
38. "Menikah adalah kewajiban, kecuali karena lemah dan takut berbuat zhalim."
39. "Di antara doa Umar bin Khattab:
"Ya Allah, sungguh kami mohon kepada-Mu kebaikan saat-saat ini, dan keberkahan dalam waktu!"
40. "Jauhilah orang-orang yang berdalil menurut pendapatnya. Mereka adalah musuh-musuh sunnah. Mereka menghafal hadits, tetapi berbicara berdasarkan pendapatnya. Ketahuilah, mereka sesat dan menyesatkan."
Baca juga:
https://republika.co.id/berita/q7xqi3430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-7
https://republika.co.id/berita/q7uo6c430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-6
https://republika.co.id/berita/q7uo1f430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-5
https://republika.co.id/berita/q7unwt430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-4
https://republika.co.id/berita/q7uns6430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-3
https://republika.co.id/berita/q7unnf430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-2
https://republika.co.id/berita/q7unha430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-1