Sabtu 28 Mar 2020 00:24 WIB

Temanggung Padamkan Lampu Jalan Cegah Warga Berkerumun

Lampu jalan di Temanggung dipadamkan untuk tekan potensi penularan corona

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah kendaraan melintas di jembatan Progo Baru saat peresmian di Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah. Lampu jalan di Temanggung dipadamkan untuk tekan potensi penularan corona. Ilustrasi.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah kendaraan melintas di jembatan Progo Baru saat peresmian di Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah. Lampu jalan di Temanggung dipadamkan untuk tekan potensi penularan corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Pemerintah Kabupaten Temanggung, mulai Jumat malam melakukan pemadaman lampu jalan. Pemadaman lampu dilakukan untuk mencegah orang berkerumun di pinggir jalan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Mulai Jumat, malam Sabtu ini kita mematikan lampu-lampu jalan di Kota Temanggung, Parakan, Ngadirejo, dan Kranggan sebagai eksperimen agar tidak ada anak-anak nongkrong pada malam hari guna mengantisipasi penyebaran virus corona," kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Jumat.

Baca Juga

Ia berharap pada malam hari, apalagi malam minggu, masyarakat Temanggung tetap diam di rumah, tidak keluar, tidak nongkrong di pinggir jalan. "Ini baru eksperimen pertama. Kalau berhasil akan kita teruskan. Bahkan bukan tidak mungkin lampu-lampu penerangan malam hari di desa-desa juga akan kita matikan supaya masyarakat di desa tidak ada kegiatan keluar rumah," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tetap diam di rumah masing-masing. Tujuannya untuk mengurangi potensi penularan virus corona dari satu orang ke orang lainnya.

"Untuk pemadaman nanti kita evaluasi bersama-sama. Selama pemadaman ada patroli dari Satpol PP dan pihak Dinas PU yang mengurusi lampu jalan juga patroli sekalian untuk evaluasi di lapangan. Nanti ini dinamis di lapangan," katanya.

Ia menegaskan kebijakan ini bukan pemberlakukan jam malam. Pemadaman lampu jalan dilakukan semata-mata hanya untuk menghindari kerumunan guna mengantisipasi penyebaran virus corona.

"Intinya supaya kota ini tidak menjadi tempat yang nyaman untuk nongkrong. Biar maysarakat, anak-anak muda tidak nyaman nongkrong akhirnya mereka tidak nongkrong dan di rumah saja," kata Khadziq.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement