Sabtu 28 Mar 2020 00:20 WIB

Sepi Pembeli, Pedagang Batik Beringharjo Tutup Toko

Pedagang batik tak lagi kedatangan pembeli sejak beberapa hari terakhir.

Sejumlah pedagang di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, khususnya pedagang batik dan aneka aksesori atau oleh-oleh memilih untuk menutup toko (Foto: ilustrasi pedagang batik Pasar Beringharjo)
Foto: Republika/ Wihdan
Sejumlah pedagang di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, khususnya pedagang batik dan aneka aksesori atau oleh-oleh memilih untuk menutup toko (Foto: ilustrasi pedagang batik Pasar Beringharjo)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah pedagang di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, khususnya pedagang batik dan aneka aksesori atau oleh-oleh memilih untuk menutup toko. Pasalnya, tidak ada lagi konsumen yang datang dalam beberapa hari terakhir.

“Dampak dari penyebaran virus corona ini sangat terasa bagi kami para pedagang. Apalagi, kondisi ekonomi untuk sektor riil sudah mulai turun sejak tahun lalu dan sekarang ditambah wabah virus corona. Ibaratnya, kami sudah tidak bisa bernafas,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo “Pager Raharjo”, Ujun Junaedi, di Yogyakarta, Jumat (27/3).

Baca Juga

Menurut dia, aktivitas jual beli untuk komoditas oleh-oleh seperti batik dan barang-barang fesyen di Pasar Beringharjo Yogyakarta mulai berkurang secara signifikan sejak dua pekan lalu. Padahal, pedagang sudah berusaha tetap membuka kios.

“Kami sudah mencoba bertahan dengan tetap membuka kios, tetapi tidak ada pembeli yang datang,” katanya.

Ujun mengungkapkan, membuka kios tentu akan menambah biaya operasional sehinhha sejumlah pedagang memilih menutup kiosnya untuk sementara waktu. Penutupan dilakukan sampai wabah virus corona bisa diatasi secara tuntas.

“Kami pun ingin ikut mendukung upaya pemerintah untuk mencegah meluasnya penularan virus corona. Jika tetap berjualan, risiko penularan akan semakin tinggi. Makanya, pedagang memilih menutup kios saja,” katanya.

Apalagi, lanjut Ujun, sudah ada imbauan dari Pemerintah Kota Yogyakarta termasuk dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X untuk berada di rumah agar penyebaran virus corona tidak semakin meluas. Pedagang juga berharap pemerintah bisa merealisasikan beberapa program seperti relaksasi kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Kami hanya bisa pasrah, mudah-mudahan, program dari pemerintah bisa segera ditindaklanjuti oleh lembaga keuangan karena pedagang juga memiliki beban berupa pinjaman. Kalau tidak ada pendapatan yang masuk, bagaimana kami membayar kredit,” katanya.

Meskipun terjadi penurunan signifikan untuk jual beli produk fesyen, namun Ujun menyebut transaksi jual beli untuk komoditas bahan kebutuhan pokok di Beringharjo Timur masih tetap berjalan seperti biasa. Penjualan bahan kebutuhan pokok masih stabil.

"Bahkan untuk empon-empon mengalami kenaikan permintaan,” katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement