Sabtu 28 Mar 2020 05:21 WIB

ACT Solo Gelar Operasi Pangan Gratis di RSUD Dr Moewardi

Selama enam hari ke depan ACT Solo akan membagikan makanan kepada tim medis di RSUD

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Foto: dok. ACT
Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo menggelar aksi kemanusiaan berupa operasi pangan gratis di RSUD dr Moewardi Solo yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan penanganan Corona di Kota Solo pada Jumat (27/3). Kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian ACT dalam menghadapi pandemi Corona atau Covid-19.

Kepala Cabang ACT Solo, Septi Endrasmoro, mengatakan operasi pangan gratis tersebut menjadi bukti keseriusan ACT Solo dalam mendukung tim medis sebagai garda terdepan melakukan penanganan virus corona.

""Selama enam hari ke depan ACT Solo akan membagikan makanan kepada tim medis di RSUD Moewardi. Di samping itu ACT juga akan melakukan aksi pembagian beras kepada masyarakat prasejahtera yang menjadi korban atas dampak Corona di Solo Raya" terang Septi seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat.

Septi menambahkan, pembagian beras kepada masyarakat prasejahtera berupa pendistribusian sebanyak 500 kilogram dengan kemasan 5 kilogram. Selain itu, ACT juga mengusahakan adanya Alat Pelindungan Diri (APD) mengingat stok yang ada di sejumlah rumah sakit sudah menipis.

Sementara itu, Ardiyan Sapto selaku tim program ACT Solo mengungkapkan, ACT Solo telah aktif setiap hari melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah-sekolah dan kampung yang rawan terjadinya penyebaran Covid-19.

"Setiap hari ACT Solo minimal tiga titik melakukan penyemprotan, serta melakukan edukasi bagi masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap virus corona," ucapnya

Dia menyatakan operasi pangan gratis tidak hanya dilakukan di RSUD dr Moewardi, melainkan juga akan dilakukan di beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan terhadap penangan Covid-19 di area Solo Raya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement