Sabtu 28 Mar 2020 13:28 WIB

Baznas Bentuk Kampung Tanggap Bencana Corona

Program desa tanggap bencana corona ini bertahap kita terapkan pada 107 desa

Rep: Rossi Handayani / Red: Hiru Muhammad
Salah satu kegiatan disinfektan rumah ibadah di kampung tanggap bencana corona.
Foto: dok baznas
Salah satu kegiatan disinfektan rumah ibadah di kampung tanggap bencana corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Lembaga Zakat Community Development (ZCD) menginisiasi program kampung tanggap bencana corona sebagai bentuk kepedulian terhadap mustahik. Dalam pembentukan dan pelaksanaan Kampung Tanggap Bencana Corona ini, ZCD juga menggandeng Baznas Kabupaten dan Provinsi, petugas kesehatan, aparat desa, dan instansi terkait lainnya.

Kepala Lembaga Program ZCD, Tatiek Kancaniati mengatakan, pembentukan desa tanggap bencana corona dilakukan sebagai upaya untuk pencegahan dan penanganan terhadap virus corona. Wabah ini secara perlahan mulai merambah hingga ke desa binaan ZCD.

"Program desa tanggap bencana corona ini bertahap kita terapkan pada 107 desa yang menjadi titik implementasi program ZCD hingga saat ini. Hal ini memperhatikan kondisi penyebaran Covid-19 yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu, sehingga diperlukan langkah-langkah percepatan, utamanya untuk daerah desa yang minim akses teknologi dan informasi," kata Tatiek, dalam keterangannya kepada Republika pada Jumat (27/3).

Satu dari beberapa kampung tanggap bencana telah menjalankan programnya dengan melakukan upaya sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebaran Covid-19, yaitu Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sebagai salah satu kampung tanggap bencana Corona, Desa Bedono telah melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa area desa, memasang spanduk tentang pemahaman Covid-19 di titik aktivitas masyarakat, dan menggalakkan kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS).

Tatiek menjelaskan ada beberapa rangkaian kegiatan untuk implementasi kampung tanggap bencana corona, meliputi pembentukan tim Sahabat Tanggap Corona, sosialisasi PHBS, penguatan keamanan kampung, membuat posko tanggap corona, penerapan social distancing, dan sterilisasi fasilitas umum.

Selain itu, dalam melakukan sosialisasi, lanjut Tatiek sahabat ZCD tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Seperti pemasangan poster tentang pemahaman covid-19 di posko atau tempat kegiatan program, Sahabat ZCD tetap mengenakan Alat Perlindungan Diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan topi.

"Pembentukan kampung tanggap bencana corona sangat disambut baik, khususunya oleh Sahabat ZCD sebagai pendamping di titik implementasi program ZCD. Mereka secara proaktif bergerak dengan kreatifitasnya masing-masing melakukan pencegahan penyebaran Covid-19," kata dia.

Direktur Utama Baznas, M. Arifin Purwakananta mengatakan, Baznas begitu peduli untuk membantu pemerintah mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. Kampung Baznas Tanggap Bencana Corona merupakan bagian dari upaya lembaga program memperluas upaya pencegahan dengan memanfaatkan jaringan komunitas.

"Zakat Community Development memiliki jaringan komunitas yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Baznas memanfaatkan jaringan ini untuk melakukan aksi pencegahan Covid-19 agar segera mereda dan tidak terus meluas," ucap Arifin.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement